Mohon tunggu...
Ammar MuhammadJundy
Ammar MuhammadJundy Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, jurusan Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Mahasiswa yang memiliki minat dalam membaca dan menelaah buku, terutama yang berkaitan dengan keilmuan Al-Quran dan tafsir serta isu-isu kontemporer. Orang yang sedang berusaha untuk selalu belajar dan berkembang, baik di bidang akademik maupun non-akademik dan berharap dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Generasi Digital dan Tantangan Spiritual

9 Januari 2025   00:20 Diperbarui: 13 Januari 2025   23:37 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Generasi Digitalisasi (Sumber : makeuseof.com )

Selain itu, nilai ‘taqwa’ juga sangat relevan di era modern ini. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 2, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Sikap taqwa membantu generasi digital untuk selalu merasa diawasi oleh Allah sehingga mereka lebih berhati-hati dalam bertindak, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Tantangan spiritual yang dihadapi generasi digital sangat beragam, namun ada beberapa yang paling menonjol:

  1. Keterikatan pada Media Sosial
    Media sosial menjadi salah satu penyebab utama distraksi spiritual. Ketergantungan terhadap like, share, dan komentar sering kali mengarahkan seseorang pada budaya riya’, yaitu pamer amal atau perbuatan baik. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk menyembunyikan amal baik demi menjaga keikhlasan.

  2. Informasi yang Berlebihan (Overload Information)
    Dalam sehari, generasi digital bisa menerima ribuan informasi dari berbagai sumber. Namun, tidak semua informasi tersebut bermanfaat atau benar. Banyak pula yang justru menimbulkan kebingungan, hoaks, atau bahkan keraguan terhadap ajaran agama. Al-Qur’an mengingatkan agar kita selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya, sebagaimana tertulis dalam Surat Al-Hujurat ayat 6:

    يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟

    “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti...” (QS. Al-Hujurat: 6).

  3. Hilangnya Waktu untuk Merenung dan Beribadah
    Kesibukan dengan perangkat digital sering kali membuat seseorang kehilangan waktu untuk merenungkan ayat-ayat Allah dan beribadah. Waktu shalat sering kali ditunda karena sibuk dengan pekerjaan atau hiburan di dunia maya.

Menanamkan Nilai Al-Qur’an di Era Digital

Untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut, ada beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan oleh generasi digital untuk tetap menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan mereka:

  1. Membatasi Waktu Penggunaan Teknologi
    Generasi digital perlu menetapkan waktu khusus untuk beribadah tanpa gangguan teknologi. Misalnya, menjadikan waktu shalat sebagai momen untuk benar-benar terputus dari dunia maya.

  2. Menggunakan Teknologi untuk Mendekatkan Diri kepada Allah
    Teknologi tidak selamanya membawa dampak negatif. Ada banyak aplikasi Islami seperti pengingat shalat, Al-Qur’an digital, atau platform kajian online yang dapat digunakan untuk memperkuat spiritualitas.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun