"Semenjak aku mengenalmu...
Aku merasa bahwa semuanya akan terasa manis.
Semenjak aku mengenal bentukmu...
Semua tindakanku sangat tidak logis.
Semenjak aku mengenal sifatnya...
Seakan-akan dunia ini hanyalah milik kita berdua. Sungguh ironis.
Bagaikan kayu yang disambar api,
Yang perlahan-lahan akan menjadi abu.
Tumpah ruah usaha mulai mengikis pati,
Sepotong rindu mulai menusuk kalbu.
Kamu itu majas, terlihat rumit dan lain, tapi
Penuh keindahan.
Mengenalmu adalah anugrah, menyakitimu serupa larangan, pertemuan menjadi kebahagiaan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!