Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan gambaran, perkembangan, manfaat, serta upaya pelestarian dari salah satu situs warisan budaya benda yang ada di Kota Surabaya, yakni Balai Pemuda. Hal ini dikarenakan, kurangnya wawasan masyarakat akan kehadiran situs-situs seperti ini sehingga kurang pula kesadaran untuk turut menjaga warisan budaya tersebut. Dengan hadirnya artikel kami diharapkan dapat turut menyebar luaskan pengetahuan dan kesadaran mengenai gedung Balai Pemuda. Segala sumber informasi yang kami dapat adalah bersumber dari jurnal dan literatur digital yang sebelumnya telah menjadi penelitian orang lain dan telah terverifikasi secara ilmiah. Balai Pemuda merupakan situs kolonial yang dapat menjadi ruang publik agar bisa berkreasi dan kini menjadi daya tarik wisata tersendiri di Kota Surabaya.
Surabaya merupakan salah satu kota besar yang ada di Indonesia memberikan kesempatan untuk masyarakatnya bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyediakan ruang publik yang telah disediakan oleh pemerintah kota Surabaya.Â
Ruang publik tersebut diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2005 tentang pelestarian bangunan dan atau lingkungan cagar budaya bertujuan untuk mempertahankan keaslian bangunan dan atau lingkungan cagar budaya serta memelihara bangunan dan atau lingkungan cagar budaya demi kepentingan umum sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari cagar budaya tersebut. Dengan demikian, salah satunya pembangunan ruang publik kota yang minim lahan yang terbuka maka kawasan bangunan cagar budaya yang sudah ada bisa diperbaiki sehingga dapat menjadi ruang publik yang ada di kota.Dengan menggunakan kawasan bangunan cagar budaya, sehingga tidak diperlukan lahan terbuka kosong untuk membangun ruang publik baru. Tetapi hanya dengan memperbaiki kawasan bangunan cagar budaya yang telah ada.Â
Kawasan gedung Balai Pemuda kota Surabaya adalah salah satu dari beberapa gedung-gedung peninggalan sejarah zaman kolonial Belanda. Status fungsi bangunan Balai Pemuda sering berganti dari waktu ke waktu. Kawasan gedung Balai Pemuda yang sangat memiliki nilai sejarah, juga menjadi wadah dari ruang publik kota sejak zaman kolonial Belanda hingga saat sekarang. Balai Pemuda yang telah ada sejak masa kolonial Belanda menjadi saksi bisu kehidupan masyarakat Surabaya dari zaman kolonial Belanda hingga sekarang.Â
Pada zaman kolonial Belanda Balai Pemuda merupakan tempat hiburan bagi kalangan masyarakat borjuis pada masa itu. Kemudian berubah fungsi dari sebagai tempat perjamuan para tamu kenegaraan, tempat pendukung pemerintahan, tempat kepemudaan, dan balai pertemuan umum. Pada masa sekarang berfungsi sebagai tempat pendidikan bahasa, ruang pameran, perpustakaan, sumber informasi pariwisata, dan pengembangan seni serta budaya.Â
Pengembangan kawasan Balai Pemuda yang menjadi proyek multiyears pemerintah kota Surabaya, membuat pengembangan kawasan Balai Pemuda berjalan sudah mulai beberapa tahun hingga sekarang. Dimulai pada bulan Juni 2019 dan masih berlangsung hingga sekarang. Pengembangan pembangunan kawasan Balai Pemuda sempat mengalami kendala saat awal-awal terjadi pandemi Covid-19. Kendala tersebut dapat diatasi oleh dengan menerapkan protokol kesehatan pada saat pembangunan. Kawasan Balai Pemuda ini dikembangkan karena akan dijadikan alun-alun kota Surabaya. Sebab tidak seperti kota-kota lain yang ada di Indonesia, kota Surabaya tidak memiliki alun-alun yang dapat dijadikan ruang publik. Kota Surabaya hanya memiliki taman-taman yang dapat dijadikan ruang publik.
Pada bulan Agustus 2020 beberapa pembangunan di kawasan Balai Pemuda sudah selesai. Seperti pembangunan masjid, pembangunan basement parking, dan taman-taman di halaman kawasan Balai Pemuda. Dengan sudah selesainya beberapa pembangunan, pada tanggal 17 Agustus walikota Surabaya Tri Rismaharini melakukan peresmian. Dan saat ini Alun-alun Surabaya sudah bisa dinikmati oleh masyarakat Surabaya dengan adanya galeri seni yang memukau dan konsep milennial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI