Memang tidak mudah untuk merubah suatu tindakan kejahatan yang sering mereka lakukan tersebut untuk berubah menjadi baik atau bertindak jujur.Kejahatan  dan atau tindakan ketidak jujuran yang merek sudah lakukan sudah mengakar tersebut, akan menjadi budaya yang memperkuat posisi mereka, apakah di dalam aktvitas keseharian atau dalam aktivitas bisnis. Tinggal kita harpakan mereka akan mendapat petunjuk dari Tuhan Yang Masa Esa dan paling-paling kita bisa mendoakan mereka agar di beri petunjuk dan agar kembali ke jalan yang benar.
Negeri ini membutuhkan perubahan yang mendasar, perubahan itu menghendaki kebaikan dan kejujuran dari kita semua selaku anak  negeri  ini. Kejayaan yang pernah kita raih, diusahakan dapat dikembalikan dan atau dapat dihadirkan kembali.
Negeri yang kaya yara ini  ini harus benar-benar dapat memberi kesejahteraan bagi penghuni-nya. Semua itu bisa diwujudkan, jika dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki dan mengelola tatanan negeri ini dilakukan dengan landasan "kebaikan dan kejujuran".
Kita semua berpotensi untuk jujur dan tidak jujur, di suatu saat kita bisa memposisikan diri menjadi malaikat disaat yang lain kita bisa memposisikan diri menjadi "syaiton", untuk itu mari  kita berupaya untuk senantiasa memposnisikan diri dalam kebaikan dan kejujuran, karena kejujuran  yang terpatri dalam sanubari kita tinggal dibangkitkan saja. Saya yakin dengan mengesampingkan rupiah masih banyak anak negeri ini yang masih jujur. Dengan senantiasa menonjolkan kejujuran diharapkan "kekisruan" yang terjadi di negeri ini saat ini dan ke depan akan bisa disulap menjadi "kemesraan". Semoga!!!!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI