Mohon tunggu...
Amel Widya
Amel Widya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PPNASN

Perempuan Berdarah Sunda Bermata Sendu. IG: @amelwidya_ Label Kompasiana: #berandaberahi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Boy Candra, Novel Remaja, dan Minat Baca

22 Februari 2019   20:17 Diperbarui: 23 Februari 2019   16:07 1326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesaat sebelum saya memboyong

Begitu pula dengan membaca. Jelas, tidak semua remaja serentak terpikat membaca Seratus Tahun Kesunyian-nya Gabriel Garcia Marquez. Jangan pula bermimpi semua "abege" serempak tergiur membaca Obrolan Sukab-nya Seno atau Angin Musim-nya Mahbub.

Sudi membaca saja kabar elok yang menyenangkan. Perihal apa yang mereka baca dan bagaimana membacanya itu perkara lain. Maka dari itu, keberadaan novel remaja seyogianya tidak perlu dicibir apalagi dicaci. Sebab, suka tidak suka, kita mesti mengakui bahwa novel remaja mampu mencungkil minat baca kaum remaja.

Bagi saya, itulah sumbangsih penting dari novel remaja.

Tentang Manfaat Membaca Novel

Daripada kaum ramaja sibuk dengan hal-hal yang sepele, tiada salahnya mereka membaca novel remaja. Daripada kita sibuk mencibiri novel remaja, lebih baik kita tuturkan manfaat membaca novel kepada kaum remaja.

Setidaknya ada lima manfaat membaca novel, baik bagi para remaja maupun yang telah dewasa.

Manfaat membaca novel [Dokpri]
Manfaat membaca novel [Dokpri]

Pertama, melatih daya ingat. Anne Cunningham dalam makalahnya, What Reading Does for the Mind, menegaskan bahwa membaca dapat membantu otak untuk menyimpan informasi. Ketika seorang remaja membaca maka ia punya lebih banyak waktu untuk memikirkan, memahami, dan menelaah sesuatu. Artinya, membaca dapat merangsang ingatannya.

Kedua, memperkuat mental. David Lewis, neuropsikolog kognitif dari Universitas Sussex, menyatakan bahwa membaca dapat mengurangi stres hingga 68%. Mendengarkan musik mengurangi stres sebanyak 61%, secangkir kopi menurunkan stres hingga 54%, berjalan hanya 42%, dan bermain video game hanya menurunkan kadar stres sebesar 21%. Jadi, dukunglah remaja yang rajin membaca novel supaya kadar stresnya menurun.

Ketiga, mengasah imajinasi. Ketika membaca novel, sebenarnya kita sedang menempatkan diri ke dalam tokoh-tokoh dalam cerita yang kita baca. Itu berarti kita tengah mengasuh imajinasi, mengasah kecerdasan emosional, dan merawat kepekaan. Begitu hasil penelitian Brain Connectivity yang dilansir dalam jurnalnya pada 2014 lalu.

Keempat, merawat kesehatan otak. Membaca merupakan aktivitas penting yang sangat berguna bagi kesehatan otak kita. Makin rajin membaca berarti kian besar peluang kita terhindar dari serangan demensia, alzeimer, atau penurunan kualitas otak lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun