Analisis jabatan merupakan proses sistematis untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan tugas, tanggung jawab, keterampilan, serta persyaratan suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi. Tahapan dalam melakukan analisis jabatan dimulai dengan perencanaan, yaitu menentukan tujuan analisis serta pekerjaan yang akan dianalisis. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, kuesioner, atau studi dokumen terkait. Setelah data terkumpul, tahap berikutnya adalah menganalisis dan menyusun deskripsi jabatan yang mencakup tugas utama, tanggung jawab, serta standar kinerja. Kemudian, dilakukan spesifikasi jabatan yang mencantumkan kualifikasi, keterampilan, dan kompetensi yang dibutuhkan. Tahap terakhir adalah validasi dan penyempurnaan hasil analisis dengan meminta masukan dari pihak terkait sebelum digunakan untuk keperluan manajerial seperti rekrutmen, pelatihan, atau evaluasi kinerja.
Sebagai contoh, perusahaan ABC melakukan analisis jabatan untuk posisi "Customer Service Representative." Dalam tahap pengumpulan data, dilakukan wawancara dengan karyawan yang menjalankan tugas tersebut serta supervisornya. Hasil analisis menunjukkan bahwa tugas utama jabatan ini meliputi menangani pertanyaan pelanggan, memberikan solusi atas keluhan, serta mencatat data interaksi pelanggan ke dalam sistem. Spesifikasi jabatan mencantumkan bahwa kandidat harus memiliki minimal pendidikan D3, kemampuan komunikasi yang baik, serta keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak customer service. Setelah hasil analisis divalidasi oleh manajer HR, dokumen analisis jabatan ini digunakan untuk menyusun standar rekrutmen dan pelatihan bagi calon karyawan baru, sehingga perusahaan dapat memastikan pelayanan pelanggan yang optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI