Mohon tunggu...
Amelia Sriyantika
Amelia Sriyantika Mohon Tunggu... Mahasiswa S1 Teknologi Pangan

Mahasiswa S1 Teknologi Pangan Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kreasi Inovatif Solusi Ramah Lingkungan (Eco-Pot Brick): Sinergi Warga Jombor bersama Tim KKN Undip dalam Mengurangi Kuantitas Sampah Plastik

20 Juli 2025   18:22 Diperbarui: 20 Juli 2025   18:29 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Tim KKN IDBU 08 Undip Kelompok 3 dan hasil inovasi eco-pot brick

Kelurahan Jombor, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo (16/07/2025) - Kisah Eco-Pot Brick, sebuah kreasi sampah plastik kolaboratif positif warga Kelurahan Jombor bersama mahasiswa KKN Undip dan juga salah satu gerakan pelopor di Kelurahan Jombor, bukan sekadar perihal pengurangan volume sampah plastik rumah tangga belaka, tetapi lebih dari itu, tersirat makna yang dalam. Inisiatif yang diusung merefleksikan bagaimana limbah plastik yang terkesan remeh, mengganggu, dan tidak berguna, ternyata dapat dirombak menjadi produk fungsional yang memiliki nilai artistik dan estetik namun tetap ekonomis.


Ecobrick merupakan botol plastik yang kemudian diisi dengan berbagai potongan limbah plastik khususnya limbah plastik yang lunak dan dipadatkan di dalam botol tersebut. Ecobrick berasal dari kata “eco” yang artinya lingkungan dan “brick” yang artinya bata sehingga ketika digabung berarti bata yang ramah lingkungan. Ecobrick bermanfaat dalam hal transformasi sampah plastik yang efisien dan dapat dikerjakan semua orang karena prosesnya yang terbilang mudah, berperan dalam kelestarian lingkungan dimana mengurangi kuantitas sampah plastik, dan diharapkan dapat menjadi bahan dasar untuk berbagai produk karena biayanya jauh lebih terjangkau. 


Pembuatan ecobrick terbilang mudah, pertama siapkan sampah plastik yang akan dipotong seperti plastik bekas kemasan, sedotan, kresek, dan lain sebagainya. Kedua, memotong sampah plastik kecil-kecil, sekaligus menyiapkan botol bekas minuman yang berwarna bening dan seragam lengkap dengan tutup yang sudah dibersihkan dan dikeringkan. Selanjutnya, memasukkan sampah plastik yang sudah dipotong kecil-kecil ke dalam botol, dimasukkan hingga padat dan penuh, kemudian ditutup. Ecobrick juga memiliki berbagai kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya antara lain, mengurangi volume sampah plastik yang berpotensi mencemari lingkungan, pembuatannya cukup mudah, alat dan bahan sederhana, bersifat ramah lingkungan. Kekurangan daripada ecobrick, apabila tidak padat botol mudah penyok. 


Program kerja Eco-Pot Brick ini merupakan salah satu program utama Kelompok 3 Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IDBU (Inovasi Desa Binaan Unggulan) Tim 08. Eco-Pot Brick ini merupakan pot tanaman yang memanfaatkan galon plastik bekas dan dihias dengan botol ecobrick di sekelilingnya sehingga mempertegas bahwa bahan dasarnya plastik namun tetap terlihat elok dan berorientasi pada kelestarian alam. Program ini juga nantinya akan direalisasikan dengan cara meletakkan Eco-Pot Brick sepanjang jalan ke arah lokasi KWT (Kelompok Wanita Tani) dan juga di sekitar lahan KWT. 

Foto Bersama Tim KKN IDBU 08 Undip Kelompok 3 dan hasil inovasi eco-pot brick
Foto Bersama Tim KKN IDBU 08 Undip Kelompok 3 dan hasil inovasi eco-pot brick

Kerjasama yang terjalin antara warga Jombor dengan para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IDBU Tim 08 Kelompok 3 dari Universitas Diponegoro mengenai pembuatan Eco-Pot Brick berlangsung cukup solid dan harmonis. Hal ini karena bank sampah yang berada di Kelurahan Jombor sudah tidak aktif lagi, bahkan beberapa stakeholder terkait menunjukkan antusias yang sangat tinggi. Di berbagai kesempatan yang ada, Lurah Jombor, Ibu Wiyarsi, sangat mendukung program kerja ini “Program ini tentunya sangat membantu dalam kelestarian lingkungan Jombor, karena saya percaya bahwa ini adalah inovasi yang tentunya bersifat positif untuk membangun semangat gotong royong warga Jombor.” Selain itu, Ketua KWT Jombor, Ibu Ngatini juga menyatakan perasaan yang sama “Saya sangat berterima kasih karena Eco-Pot Brick ini menambah kesan KWT yang ramah lingkungan dan lebih fokus pada pemanfaatan sumber daya bahan yang ada daripada menambah dana untuk membeli pot pada umumnya, bahkan sangat memikat secara visual karena warnanya yang beragam,” ujarnya. Dukungan dosen pembimbing lapangan juga tidak luput untuk program kerja ini. Muhamad Azhar. S.H., L.L.M selaku dosen pembimbing terus memberikan dukungan secara moral.


Program Eco-Pot Brick ini diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk usaha pemberdayaan warga Kelurahan Jombor dalam pengelolaan limbah plastik secara inovatif dan kreatif serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuat langkah yang lebih nyata menuju lingkungan lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk kebaikan warga Jombor. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun