Perlu ditegaskan bahwa bentuk kepedulian sekolah terhadap siswa tidak hanya ditunjukan melalui pujian atau penghargaan, tetapi juga melalui koreksi dan pembinaan. Sekolah yang membiarkan pelanggaran tanpa adanya tindak lanjut adalah sekolah yang abai terhadap perkembangan murid -- muridnya. Menegur siswa yang salah, mendampingi mereka memperbaiki kesalahan, serta memberikan konsekuensi yang mendidik adalah wujud nyata perhatian paling nyata.
Penerapan disiplin di sekolah harus dilakukan dengan cara yang bijak. Disiplin bukan berarti kekerasan, pelecehan verbal ataupun fisik. Disiplin yang dimaksudkan adalah disiplin yang mendidik bukan menakut-nakuti. Siswa akan lebih mudah memahami bahwa aturan dibuat bukan untuk memambatasi kebebasan, namun untuk menciptakan lingkungan yang adil serta aman bagi semua warga sekolah, tentunya hal tersebut akan lebih mudah diterima.
Lebih daripada itu, disiplin adalah budaya yang harus dibangun sejak awal masuk sekolah dan dilakukan secara konsisten diterapkan oleh seluruh warga sekolah terutama pendidik dengan siswa. Seorang siswa tidak akan mungkin diminta datang tepat waktu jika gurunya saja sering terlambat. Tidak bisa siswa diminta menaati aturan jika gurunya saja melanggar aturan seperti merokok didalam ruang guru, dsb. Oleh karenanya keteladanan guru sangatlah penting karena akan menjadi contoh bagi seluruh warga sekolah. Disiplin merupakan budaya yang harus dibangun Bersama -- sama oleh guru, kepala sekolah, dan orang tua.
                             ***
Ditengah tantangan zaman yang semakin kompleks, nilai moral semakin menurun, hilangnya rasa hormat terhadap guru dan orang tua, nilai -- nilai disiplin akan menjadi bekal penting bagi generasi muda dan pelajar saat ini. Dunia tidak akan memberi ruang bagi orang -- orang yang tidak bisa mengatur dirinya sendiri. Dunia akan menghargai mereka yang tau kapan harus bertindak, bagaimana cara bersikap, mampu mengambil tanggung jawab dan resiko yang ada atas pilihan yang telah ia ambil.
Disiplin yang tumbuh karena kepeduliaan dan kesadaran diri akan menciptakan siswa yang tidak hanya patuh tetapi juga paham. Mereka akan terbentuk menjadi pribadi yang sadar akan tanggung jawab, memiliki karakter yang kuat, dan mampu mengatur diri mereka sendiri. Inilah yang menjadi tujuan akhir Pendidikan : membentuk manusia seutuhnya, tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga Tangguh secara mental dan etika.
Maka, marilah kita ubah cara pandang kita. Disiplin bukanlah bentuk kekuasaan yang menindas, tetapi ekspresi kepedulian yang mendalam. Ia bukan tentang menghukum, tetapi tentang membimbing. Bukan soal membatasi tetapi soal mempersiapkan. Karena pada akhiirnya, setiap aturan yang ditegakkan dengan kasih sayang akan berguna bagi masa depan siswa itu sendiri.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI