Mohon tunggu...
Amelia Halfa Ramadhani
Amelia Halfa Ramadhani Mohon Tunggu... Fresh Graduate Universitas Negeri Semarang

sedang menata ulang hidup dengan Google Docs, kafein, dan lowongan kerja di tab sebelah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anak Rantau, Sang Pejuang Seblak dan Air Galon

16 Juni 2025   17:47 Diperbarui: 16 Juni 2025   17:47 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di negeri orang kuhidupkan mimpi,
Dengan bekal mie dan sambal sachet wangi.
Indomie jadi nabi, rice cooker jadi suami,
Dan nasi sisa kemarin... ah, soulmate sejati rasanya.

Setiap pagi kusalami cicilan kos,
Listrik habis? Tenang, lilin warung masih laku keras.
Baju tak sempat kering tapi aku tetap gagah,
Melangkah ke kampus, aroma setrika: asap neraka.

Dompet tipis, isi tinggal kartu alumni angan,
ATM cuma jadi tempat refleksi dan harapan.
Transferan tak kunjung datang, mungkin sinyalnya salah arah,
Atau ibu mengira aku telah jadi dewasa dan bijaksana.

Hujan datang? Cucian bahagia, keluar dari jemuran,
Tanpa undangan, banjir kecil ikut nginep di depan kamar.
Tapi aku tabah, meski sandal tinggal sebelah,
Karena katanya: "Hidup di rantau itu mendewasakan rasa lelah."

Teman sekamarku semut, cicak, dan kadang kecoa,
Kami sudah seperti keluarga, beda spesies, satu derita.
Malam minggu kulewati bersama deterjen dan drama,
Ah, romantisme anak rantau tak pernah masuk sinema.

Namun, biarlah dunia tak tahu susahku,
Karena status WhatsApp tetap: "Stay humble, keep hustle."
Walau realita kadang mirip sinetron azab,
Anak rantau tak mati, cuma sering ketiduran karena lapar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun