Mohon tunggu...
Ambu Abdee
Ambu Abdee Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis bukan tentang mengejar jumlah pembaca, tapi tentang kehidupan setelah tidak ada..

Saya ibu rumah tangga yang menyukai menulis, membaca, dan berusaha untuk menjadi perempuan yang produktif. Penulis buku self improvement "Ibu Tangguh Tak Harus Utuh" (Soon) Temui saya di Instagram @ambuabdee

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berdamai dengan Gerd Anxiety Psikosomatik

23 September 2022   14:15 Diperbarui: 23 September 2022   14:20 3568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Jujur saja, anxiety makin datang ketika sensasi penyakit datang dan terus dipikirkan memutar di kepala hingga tiada henti. Namun jika pikiran kita dan hati fokus untuk menerima, bahwa memang saat ini aku sedang mengalami sensasi berdebar jantung atau hal lainnya. 

Dirasakan dengan penerimaan, dan legowo. Mengakui bahwa diri ini sedang sakit dan Tuhan sedang menguji diri kita untuk terus meminta pertolongan. Tuhan sedang memberi waktu jeda untuk diri untuk bertafakur dan menyayangi diri sendiri. 

Jangan sekali-kali berfikir dan mengikuti pikiran "Aduh, kapan ya saya sembuh? Kapan saya tidak merasakan sensasi lagi? Kenapa dan sampai kapan harus merasakan ini?",

Secara tidak langsung pemikiran-pemikiran tersebut justru memperparah Anxiety, terlewat panik memikirkan bahwa "aku sedang sakit". Tapi, jika kita mulai menerima bahwa "Oh, saat ini saya sedang sakit. Baik saya terima." Nikmati dan jangan diteruskan pemikirannya. Segel pemikiran untuk "kapan saya sembuhnya? Kapan saya menderita seperti ini?"

Penerimaan juga berkaitan tentang tidak pernah menghitung waktu. Ya, karena jika kita hitung kita akan tambah panik sendiri. Misal, saya sudah 3 bulan sakit tidak selesai-selesai, sudah 5 bulan tidak reda, sudah 2 tahun atau 3 tahun tidak sembuh. Hal itu justru akan memperparah keadaan. Makin panik dan sensasi sakit makin terasa.

Jalani, terima, sampai pada titik ikhlas dan berdamai dengan anxiety. Maka, hati akan lapang dan ketika sensasi itu datang akan mudah dikendalikan. Ambil nafas panjang, istirahat, dan minum air hangat. Lalu terima. Kunci agar pemikiran tidak ngawur kemana-mana.

Jangan hitung waktu untuk sembuh. Tapi pikirkan, semakin banyak waktu sakit ku, semakin banyak waktu untuk terus bertafakur kepada Tuhanku. 

Belajar penerimaan yaitu belajar menerima sikap orang lain juga. Tak jarang kan? Sakit yang dirasakan, serangan panik datang karena sikap atau ucapan orang lain. Menerima pula artinya melepaskan. Melepaskan apapun yang menjadi beban pikiran hingga membuat efek buruk pada diri sendiri.

Melepaskan seperti burung yang dilepaskan dan biarkan dia terbang bebas di langit. Burung dilepaskan dan dibiarkan terbang akan lebih terlihat indah dibanding terus di cengkram dalam tangan dengan kuat. Seperti itulah ibaratnya ketika kita menerima sebuah permasalahan pada orang lingkungan sekitar. Alih-alih membuat diri sendiri sakit, karena serangan panik tidak terkontrol, maka biarlah belajar melepaskannya. 

Semoga, kamupun yang membaca ini dapat berdamai dengan Anxiety akibat gerd ini. 

Bagaimana pendapatmu terkait ini? Semoga dirimu semakin sehat ya. Boleh share dan komen terkait hal ini di kolom komentar ya!

Salam sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun