Mungkin, di tengah kilauan gedung kaca yang menjulang, lalu-lalang drone di langit, dan layar hologram yang tak henti menampilkan cahaya, harapan terbesar justru berada pada hal yang paling sederhana: ingatan manusia bahwa bumi ini adalah rumah bersama yang harus dijaga. Sebab tanpa kesadaran itu, semua kecanggihan hanya akan menjadi topeng rapuh yang menutupi kerusakan.
Doraemon pada akhirnya bisa kembali ke abad 22 dengan kantong ajaibnya, meninggalkan kita dengan segala pilihan yang ada. Namun, tanggung jawab tidak ikut dibawa pergi olehnya. Justru kita yang hidup di sini, di masa kini, yang menentukan ke arah mana kota-kota masa depan akan melangkah. Apakah ia akan tumbuh menjadi sebuah utopia penuh harapan, atau justru terjerumus menjadi distopia yang menyesakkan semua ada di tangan manusia hari ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI