Mohon tunggu...
Amalia DheaFadila
Amalia DheaFadila Mohon Tunggu... Mahasiswa

Suka baca buku, hunting makanan dan review film

Selanjutnya

Tutup

Metaverse

Ketika Masa Depan Mengetuk Pintu Doraemon

19 September 2025   09:57 Diperbarui: 19 September 2025   09:57 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Mungkin, di tengah kilauan gedung kaca yang menjulang, lalu-lalang drone di langit, dan layar hologram yang tak henti menampilkan cahaya, harapan terbesar justru berada pada hal yang paling sederhana: ingatan manusia bahwa bumi ini adalah rumah bersama yang harus dijaga. Sebab tanpa kesadaran itu, semua kecanggihan hanya akan menjadi topeng rapuh yang menutupi kerusakan.

Doraemon pada akhirnya bisa kembali ke abad 22 dengan kantong ajaibnya, meninggalkan kita dengan segala pilihan yang ada. Namun, tanggung jawab tidak ikut dibawa pergi olehnya. Justru kita yang hidup di sini, di masa kini, yang menentukan ke arah mana kota-kota masa depan akan melangkah. Apakah ia akan tumbuh menjadi sebuah utopia penuh harapan, atau justru terjerumus menjadi distopia yang menyesakkan semua ada di tangan manusia hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun