Mohon tunggu...
Amabel prasetyo
Amabel prasetyo Mohon Tunggu... UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Mahasiswa sosiologi Fisib UTM

Selanjutnya

Tutup

Nature

Strategi, Mekanisme, dan Model Pemberdayaan Budi Daya Kacang Tanah

1 Juni 2025   21:01 Diperbarui: 5 Juni 2025   09:07 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SDGS 8 (https://images.app.goo.gl/s7kM3wmUh1N85Bn)

STRATEGI,MEKANISME,DAN MODEL PEMBERDAYAAN BUDIDAYA KACANG TANAH 

 Dosen pengampu: Yuliana Windi sari s.sosio.,M.sosio, Universitas Trunojoyo Madura

Nama penulis: est alfin qori,amabel philbertha zora prasetyo,adiella salsabila,abdur rozak,siti kamilia,alif galang saputra

Pemberdayaan masyarakat adalah salah satu aspek penting untuk mencapai pembangunan yang menyeluruh dan berkelanjutan. Ini lebih dari sekadar proyek; pemberdayaan merupakan proses yang memberikan akses, meningkatkan kemampuan, dan menciptakan kemandirian bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan potensi yang mereka miliki. Dalam hal ini, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Nomor 8, yang menekankan pentingnya pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, menjadi panduan untuk melakukan perubahan sosial di banyak desa yang kurang berkembang.

SDGS 8 (https://images.app.goo.gl/s7kM3wmUh1N85Bn)
SDGS 8 (https://images.app.goo.gl/s7kM3wmUh1N85Bn)
Salah satu contoh inspiratif berasal dari sebuah desa: di keleyan kecamatan:socah  kabupaten:bangkalan yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani kacang. Selama bertahun-tahun, kehidupan mereka tergantung pada hasil panen yang dijual secara mentah dengan harga yang rendah. Pilihan pekerjaan sangat terbatas, dan keahlian di luar pertanian nyaris tidak dimiliki oleh masyarakat. Desa ini juga terletak di area yang sulit dijangkau, terutama saat hujan. Semua ini mengakibatkan keterasingan ekonomi dan sosial yang cukup parah.

Namun, keadaan mulai mengalami perubahan ketika pendekatan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada potensi lokal mulai diterapkan. Proses ini dimulai dengan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya peningkatan keterampilan dan diversifikasi usaha. Melalui pelatihan sederhana, penduduk diajarkan cara mengolah hasil panen menjadi produk dengan nilai lebih tinggi seperti selai kacang dan kacang panggang. Mereka belajar bahwa hasil pertanian tidak hanya dijual mentah, melainkan bisa diolah menjadi produk yang lebih tahan lama dan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik.

Selain pelatihan praktis, pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) menjadi langkah signifikan dalam membangun kemandirian ekonomi secara kolektif. KUB berfungsi sebagai wadah bagi para petani untuk memproduksi, mengemas, dan memasarkan produk olahan mereka. Kerjasama juga dilakukan dengan UMKM, program CSR perusahaan, serta lembaga pendukung yang memberikan akses ke pasar lokal dan digital. Proses ini tidak hanya menciptakan peluang kerja baru, tetapi juga meningkatkan kualitas pekerjaan yang ada, menjadikannya lebih layak, produktif, dan berkelanjutan.

Untuk memastikan program berjalan lancar, berbagai bentuk dukungan diberikan, mulai dari penyediaan alat produksi, pelatihan kewirausahaan, hingga pembukaan akses pasar. Program ini tidak hanya berfokus pada pengembangan ekonomi, tetapi juga mendorong semangat kerjasama dan kolaborasi di antara penduduk. Mereka kini tidak lagi beroperasi sebagai individu yang terpisah, tetapi sebagai bagian dari komunitas yang saling mendukung dan berkembang bersama.

foto bagan pemberdayaan program budidaya kacang tanah
foto bagan pemberdayaan program budidaya kacang tanah
Transformasi ini terjadi melalui beberapa langkah. Prosesnya dimulai dengan pemetaan potensi lokal, melibatkan tokoh masyarakat sebagai agen perubahan, mengadakan diskusi dengan warga, hingga melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa dampaknya bertahan lama dan memberikan efek positif kepada sektor lain di desa.

Hasilnya, perlahan tapi pasti, ekonomi desa mulai berkembang. Penduduk mendapatkan pendapatan tambahan dari produk olahan, angka pengangguran menurun, dan semangat berwirausaha mulai muncul di kalangan pemuda desa. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi bisa dicapai bahkan dari sektor yang selama ini dipandang sebelah mata.
Pemberdayaan petani kacang di komunitas ini menunjukkan bahwa transformasi sosial tidak hanya dipicu oleh kebijakan dari pemerintah pusat, tetapi juga dapat muncul dari masyarakat lokal. Melalui pendekatan yang melibatkan semua pihak, partisipatif, dan memanfaatkan potensi yang ada di masing-masing daerah, desa dapat berperan penting dalam meraih tujuan pembangunan internasional. Inilah inti dari SDGs: menjadikan pembangunan sebagai gerakan kolektif yang muncul dari level dasar, mengembangkan ekonomi lokal yang kuat, dan menciptakan lapangan kerja yang bermartabat bagi seluruh masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun