Mohon tunggu...
Alysha Okta Safa
Alysha Okta Safa Mohon Tunggu... Freelancer - Be happy

To become all you can be,you must be yourself

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Novel | The Story of Dea

18 Februari 2020   14:52 Diperbarui: 18 Februari 2020   16:12 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Eh eh satu lagi , kalian kalo jalan kepinggir gausa ngalangin jalan kaya tadi ! Gimana kalo kalian ketabrak? Kan gue yang repot !! ." Lanjutnya Sambil menjalankan motor dengan kasar.Tanpa di sangka lagi reki mengatakan hal tersebut dengan nada yang tinggi dan sorot mata yang tajam. Kami semua sontak membulat kan mata tanpa mengatakan apapun karena terkejut melihat sikap reki tadi . "Eh maaf ya temen temen aku duluann baaayyy!!". Kata dea sambil melambaikan tangan dan menahan badanya yang hampir terjengkang karnna reki menjalankan motor nya dengan keras .Mata kita pun mulai mengedip setelah dea mengatakan itu . 

"Demi apa gais? Tadi reki kan? Ko dia gitu banget si? Gila tu anak kasar banget ? Apa di jakarta emang rata rata anak nya seperti itu? Songong amat tu anak!! Kalo bukan pacar dea udah aku jitak tuh !!!".sambil memajukan bibir nya fisca berceloteh. Aku pun ikut kesal melihat sikap reki tadi "iya tuhh stres bawa motor kenceng amat gimana kalo temen kita celaka aduhh amit amit dah jangan sampe terjadi." Kataku . "Husshh cey kalo ngomong tuh di jaga , udah udah yu udah sore kita pulang". Kami pun sampai di rumah masing masing dengan keadaan selamat dan melanjutkan aktifitas kita di rumah masing masing.

*** keesokan harinya di sekolah***

Tidak seperti biasa nya dea datang ke sekolah dengan wajah yang datar tidak ceria, sesekali ia tersenyum kepada seseorang yang menyapa nya. Saat itu ia menyendiri duduk di bangku kelas nya tanpa memainkan handphond nya dan aneh nya lagi ia datang tanpa seorang lelaki yang selalu menemani nya . Ya kalian taulah siapa ga salah lagi ,reki . Saat itu pertama kali reki tidak ada di samping nya. Aku , lala, fisca,ola, febby dan dwi berjalan dari kantin melewati kelas dea . 

"Eh eh itu dea kan?? Ko dia sendiri? Reki kemana ya?". Tanya dwi . Kami pun melihat dari jendela kelasnya . "Tumben banget tu anak duduk sendiri melamun seperti itu? Ada apa ya dengan nya?". Tanya febby . "Gimana kalo kita samperin dea, kasian mungkin dia lagi ada masalah ,gimana kalo kita ajak dia bercerita?". Tanya ku kepada teman temanku yang lain . "Bolehh , yu yu yuu .." jawab mereka sambil berjalan ke arah dea . "Deaa..".sapa kami.
Kami mulai mendekat kearah nya dan ternyata ekspresi periang di wajah nya yang biasa kita lihat seketika berubah menjadi wajah yang lesu dan sembab bekas tangisan . "Kamu kenapa de?" Tanya ku. 

Dea hanya menggekengkan kepala nya dengan raut sedih di wajah nya . Wanita cantik yang biasa di kenal dengan wajah periang itu tidak bisa menutupi kesedihanya kala itu , dea langsung memeluku dengan isak tangis yang begitu meledak saat kami memeluk tubuh yang semakin kurus itu. "Hikksss ... aku udah ga kuat dengan semuanyaa..hikss" kata Dea. "Kita ngerti kamu sedih de kamu bisa tenangin diri kamu dulu sekarang, dan cerita kalo udah siap de, kita bakal selalu ada untuk kamu , jangan merasa sendiri". Kata lala sambil memeluk kita semua .

Kebetulan saat itu kondisi kelas dea sedang sepi , murid murid lainya sedang beristirahat ke kantin untuk makan siang. "Jadi gini ... sambil menahan isak tangisanya ia mau nemulai bercerita". Aku tak tega melihat ia bercerita sambil menangis seperti itu , ahirnya aku berpikir untuk membelikan ia minum di kantinn . Kebetulan jarak dari kelas dea ke kantin tidak jauh "sebentar , aku belikan minum untuk kamu de". Kata aku , sambil berlari ke kantin untuk membelikan minum. 

Sesampai nya di kantin, aku melihat sosok yang tak wajar perempuan berangkulan di kantin dengan seorang laki-laki yang sangat amat mesra "pemandangan seperti ini memang menyebalkan". Kata ku dalam benak. "Tapi ko badan cowo itu gak asing ya? Ko cowo itu membuang muka ya?". Kata ku lagi dalam hati. Aku penasaran siapa cowo itu sepertinya ia tak mau melihatkan wajahnya ke arah ku . Aku pun mendekat kepada dua pasangan tersebut. Sontak aku terkejut , di depan mata aku aku melihat reki dengan cewe lain dan yang aku tau itu adalah adik kelas ku , aku tak asing melihat nya yakin itu adalah anak kelas 11 ips . "Reki?!!!" . Panggil ku dengan berbagai pertanyaan dalam benak ku.

Reki pun kaget saat aku memanggilnya ,dia melihat ke arah aku dan dia terlihat sangat gugup . Tanpa menjawab dia mengacuhkan ku dan pergi begitu saja . "Udah gila tuh cowo, bisa bisa nya dia berangkulan dengan cewe lain". Aku berpikir keras ," apa dea menangis ada sangkutanya sama kelakuan reki barusan?, tapi kenapa dea membiarkan pacar nya seperti itu ya?". Tanya ku dalam hati . Tidak banyak berfikir lagi aku langsung menbeli air putih untuk dea,dan berlari ke arah kelas nya . 

Saat itu aku melihat belum berenti menangis . Aku berikan air utih nya kepada dea , dan dea meminum nya . Secara spontan aku langsung menceritakan kejadian yang aku lihat saat di kantin reki dengan perempuan lain berangkulan. Saat itu juga dea menceritakan bahwa reki pacar nya itu berselingkuh dengan adik kelas bernama Almanda . Dan tiba tiba dia menangis lebih keras , "tidak hanya ituu (sambil menangis tersedu sedu) ...". Sambil melanjutkan nangis Dea tidak melanjutkan cerita nya , Dea terus menangis . 

Kami pun memeluknya dan mengusap kepala nya , kami berusaha menenangkan dan membiarkan dea melampiaskan kesedihanya melalui tangisnya. Tidak lama , dea mulai berbicara  lagi "kita lanjutkan ceritanya sepulang sekolah , di rumah lala gimana? Soalnya waktu istirahat sebentar lagi habis ". Kata dea , lalu kami menjawab "boleh juga , gimana sama lala tuan rumah nya?".  Lala mengangguk setuju sambil berkata "oke,pulang nya aku tunggu di rumah ya!".  Singkat cerita , bel pulang sekolah berbunyi "teetttt tettt tett ... pelajaran telah selesai , para siswa di persilahkan pulang". Setelah kami pulang ke rumah masing masing, kami langsung ganti baju dan berangkat lagi menuju rumah lala. Sesampai nya di rumah lala  aku melihat sudah ada teman temanku yang lain di rumahnya . Kita pun menghibur Dea dengan berjalan jalan sambil berjajan jajan santai , kebetulan di belakang rumah lala terdapat banyak tukang berjualan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun