Mohon tunggu...
Alya Putri Mukhbita Sari
Alya Putri Mukhbita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa

43225110001- S1 Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus 5 Tokoh Pentingnya Berpikir Positif Tentang Kehidupan

12 Oktober 2025   16:54 Diperbarui: 12 Oktober 2025   23:44 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

William James mengajarkan bahwa keajaiban bukan sesuatu yang menimpa kita dari luar, tetapi sesuatu yang kita bangun dari dalam. Hidup, katanya, selalu menunggu keputusan paling berani dari manusia untuk percaya bahkan sebelum semua bukti ada. Kutipan terkenalnya: "Believe that life is worth living, and your belief will help create the fact." Ini bukan tentang penyangkalan realitas. James adalah seorang pragmatis sejati. Ia menyadari bahwa dunia itu keras dan tidak selalu adil. Namun ia juga percaya bahwa dalam ketidakpastian itu, keyakinan kita memiliki kekuatan untuk menggerakkan dunia.

5. Albert Ellis (1913-2007) Filsof dan Psikolog Modern: Rasionalitas sebagai Fondasi Kesejahteraan Emosional

Albert Ellis merupakan tokoh penting yang menghubungkan filsafat Stoik kuno dengan psikologi modern. Dengan menggabungkan wawasan dari Marcus Aurelius dan Epictetus dengan metodologi ilmiah, Ellis menciptakan teori yang praktis dan dapat diuji secara empiris tentang bagaimana berpikir positif mempengaruhi kesejahteraan emosional. Ellis adalah pendiri dari REBT (Rational Emotive Behavior Therapy), yang kemudian menginspirasi pengembangan CBT (Cognitive Behavioral Therapy), salah satu bentuk psikoterapi paling efektif dan banyak digunakan di dunia modern.

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Sumber: Modul Prof Apollo
Sumber: Modul Prof Apollo

Rasionalitas sebagai Kekuatan Positif

Ellis percaya bahwa banyak penderitaan emosional manusia berasal dari pikiran irasional: keyakinan yang tidak realistis, berlebihan, atau pola berpikir "harus"-isme. Contohnya:

  • "Saya harus selalu disukai oleh semua orang!"
  • "Hidup harus adil dan sempurna!"
  • "Jika saya gagal satu kali, berarti saya gagal selamanya!"

Pola pikiran seperti ini tidak hanya tidak realistis, tetapi juga menciptakan penderitaan emosional yang tidak perlu. Ketika realitas tidak sesuai dengan ekspektasi irasional ini, seseorang mengalami frustrasi, kecemasan, depresi, atau kemarahan yang berlebihan.

Ellis mengajarkan bahwa berpikir rasional dan positif bukan berarti menipu diri atau hidup dalam dunia fantasi, melainkan mengoreksi cara berpikir yang salah agar lebih sesuai dengan kenyataan. Dengan mengubah pikiran yang keliru, seseorang bisa mengubah perasaannya---dari cemas menjadi tenang, dari marah menjadi bijak. Itulah inti positive thinking therapy yang kemudian menjadi dasar bagi banyak bentuk terapi modern seperti CBT (Cognitive Behavioral Therapy), yang telah terbukti efektif dalam menangani depresi, kecemasan, dan berbagai gangguan emosional lainnya.

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Relevansi Filosofis dan Praktis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun