Mohon tunggu...
AL Wijaya
AL Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis "Target Pertama", "As You Know", "Kembali ke Awal"

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Batas (Bab 2)

4 Juni 2019   17:59 Diperbarui: 4 Juni 2019   18:03 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tomas mulai terlihat salah tingkah. Ia berusaha mengalihkan pembicaraan. "Mengapa kau tak mencoba untuk tinggal di rumah? Kita bisa menonton pertandingan Liga Inggris seperti waktu kau kecil dulu. Minggu ini jadwal Liverpool melawan West Ham United."

"Aku tak suka bola. Lagipula, Liverpool tim yang payah." kata Ari tanpa sensor.

Tomas sudah kehabisan kata-kata. Ari memang orang yang bicara apa adanya. Ia tidak pernah menyaring kata-kata yang keluar dari mulutnya. Lebih parahnya lagi sejak kejadian meninggalnya orang tua Ari. Perkataan Ari cenderung melukai hati seseorang.

"Kau boleh bermain musik di bar Yandi asal kau tidak mabuk lagi." kata Rita sambil meletakkan telur dadar buatannya di atas piring di meja makan.

Ari terlihat tak terima. "Aku tetap akan bermain di Royale apapun keadaannya."

"Dengar, aku tak ingin menjemputmu untuk ke-33." kata Rita dengan nada yang lebih tinggi sambil meletakkan wajan di atas tempat cuci piring.

"Aku hanya mabuk 31 kali. Mengapa kau melebih-lebihkan?" balas Ari.

"Yandi telah menghitungnya. Kau jangan bohong lagi!" kata Rita setengah berteriak.

"Aku akan tetap bermain di sana!" Tomas berbicara lebih keras lagi.

Menyadari suasana mulai panas, Tomas berusaha melerai. "Bagaimana kalau begini saja? Rita, biarkanlah Ari bermain piano. Itu hobinya. Ari, kau boleh bermain di bar Yandi. Tapi jangan sampai mabuk. Bagaimana? Semuanya beres kan?"

Ari dan Rita tidak bersuara sama sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun