Relasi dengan Aglaea
Awalnya tertarik karena Aglaea 'tidak biasa', tapi cepat menyadari bahayanya.
Memilih jalan menjauh karena tahu dirinya bisa hancur jika dibiarkan terikat.
Menghormati intelektualitas Aglaea, tapi membenci caranya mempermainkan batas.
Meninggalkan jurnal pribadi bukan sebagai tanda kasih, tapi sebagai bentuk penghormatan terakhir---dan peringatan.
Keduanya dalam satu kalimat:
Aglaea adalah algoritma tanpa rem. Anaxa adalah emosi tanpa pelindung. Keduanya bertabrakan dalam sistem yang menolak sintesis.
NAH MANTEP
DAN MARI KITA LOMPAT KE BAGIAN PALING SERUNYA
Aku minta Chat GPT untuk mengolah datanya menjadi bentuk NARASI BAHASA INDONESIA.
OPEN SESAME!