Bantuan bebatuan tuan begitu berat.Mengumpul bertahan secara bergantianKami penuh disini kekurangan ruangan.
Namun bukan halangan.
Serta bukan acuan, kami putuskan pendidikan, Kami masih bertahan kuat didesak penat. Dengan siasat kami harus istirahat.
Sesaat ditempat
Kami melompat. Berayun-ayun dengan mimpi, merangkai dengan mudah dilidah.
Senyum adalah obat masa depan yang cerah.
Kami masih terjerat.
Kemegahan pendidikan perkotaan yang kami impikan, esok setelah lelah dengan kekurangan yang meretas impian.
Kami kian melarat, ditempat
Kami tersemat paras senyum jahat,
Kami mulai tersesat lalu kami serentak tepuk jidat.
#MuhammadAzni
Lomboktengah,07Februari2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!