Mohon tunggu...
altafsariadji
altafsariadji Mohon Tunggu... mahasiswa

Mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, penerima Beasiswa 1000 Da'i Bamuis BNI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Iman Mententramkan Hati: Cahaya Ketenangan Di Tengah Kegelisahan Zaman

15 September 2025   20:14 Diperbarui: 15 September 2025   20:14 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancoran Mas, Jawa Barat --- 15 September 2025
Di tengah derasnya arus kehidupan modern yang penuh tekanan, kegelisahan, dan ketidakpastian, semakin banyak umat Islam yang kembali menemukan ketenangan melalui kekuatan iman. Iman bukan sekadar keyakinan, tetapi menjadi pelita yang menerangi hati, menuntun langkah, dan menyejukkan jiwa yang resah.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
"Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)
Ayat ini menjadi pegangan bagi banyak muslim yang merasa terombang-ambing oleh urusan dunia. Ketika hati mulai sempit, ketika pikiran mulai kusut, dzikir dan doa menjadi jalan pulang menuju ketenangan.

Komunitas Majelis Nurul Huda di Pancoran Mas rutin mengadakan kajian malam setiap Jumat, di mana jamaah berkumpul untuk membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan mendengarkan tausiyah. "Kami tidak hanya belajar ilmu agama, tapi juga saling menguatkan. Iman itu seperti pelindung dari badai kehidupan," ujar Ustazah Siti Maryam, pengasuh majelis tersebut.

Fenomena ini juga terlihat dari meningkatnya partisipasi dalam kegiatan keagamaan, baik secara langsung maupun daring. Aplikasi pengingat salat, kajian online, dan grup dakwah di media sosial menjadi sarana baru bagi umat Islam untuk menjaga hubungan dengan Allah SWT di tengah kesibukan dunia.

Psikolog Muslim, Dr. Ahmad Fauzi, menjelaskan bahwa iman memiliki efek terapeutik. "Ketika seseorang yakin bahwa hidupnya berada dalam genggaman Allah, ia akan lebih tenang menghadapi ujian. Iman membentuk cara pandang yang positif dan penuh harapan."

Bagi Rani, seorang mahasiswa di Depok, mendengarkan murottal Al-Qur'an sebelum tidur menjadi rutinitas yang menenangkan. "Rasanya seperti dipeluk oleh kasih sayang Allah. Semua beban terasa ringan," tuturnya.

Iman bukanlah jaminan hidup tanpa masalah, tetapi ia adalah kekuatan untuk tetap tegar, sabar, dan bersyukur dalam setiap keadaan. Di tengah hiruk-pikuk dunia, iman adalah oase yang menyejukkan hati, menghidupkan harapan, dan menguatkan langkah menuju ridha Ilahi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun