Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Drama

Ruang Hampa

30 Juni 2017   18:59 Diperbarui: 30 Juni 2017   19:00 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu semakin menghilang syukur atas adanya lebaran ibarat bisa mengumpulkan " balung pisah".
Menemukan rasa saudara dan persaudaraan, mudik. sebuah karuniaNya.
"kita jumpa lagi walau hanya lewat media medsos lagi" kata kakak yang pamit pulang kata kakak pertama padaku pulang untuk bekerja lagi!
"ya besok jumat masuk pertama di tempatku" kata kakak kedua yang bekerja di bank pemerintah itu.
"Jogja bukan ampiran saja tetapi kota perjuangan bagi setiap insanya" kata bapak almarhum kala itu.
"kota yang didatangi untuk ditinggal pergi bila lulus kelak" imbuh ibu kala itu.
Saksi untuk jadikan orang aku tahu itu walau ku tahu semua orang datang " wisata" kembali adalah nyata.
"mengapa tidak keluar Jogja saja?" bujuk kakakku kala itu.
"tetap disini saja mengajar" jawabku
"walau kamu tidak akan kaya tolong pertimbangkan" kakak kala itu membujukku.
Walau kami hanya bisa bertatap muka setahun sekali semua bisa gembira, hanya medsos yang biasanya buat kami bercanda kami bisa tatap muka waktu lebaran ini.
Waktu demi waktu sepeninggal bapak simbok mereka berlebaran di rumah kami setiap tahunnya.
"ada sesuatu yang tetap diperjuangkan kelak bukan harta benda mobil mewah, rumah mewah, keceriaan pertemuan dan rasa gembira yang tak bisa terbeli oleh uang dan diganti parcel dan kue lebaran.
"dik kamu terlalu idealis.." peringatan kakakku
"aku hidup bukan untuk harta dunia" jawabku
"terserah jaman berubah dik"
"aku tetap berjalan mencari harta akheratNya"
Semua diam karena waktu selalu habis menerjang mengurai dan kelak mengisi ruang rindu dan hampa dihatiku dan harimu kelak.
#dramaruanghampa

Ruang Hampa (drama)

oleh: Al-Sayyid Jumi anto

Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun