Mohon tunggu...
KOMENTAR
Drama

Ruang Hampa

30 Juni 2017   18:59 Diperbarui: 30 Juni 2017   19:00 340 0
Waktu semakin menghilang syukur atas adanya lebaran ibarat bisa mengumpulkan " balung pisah".
Menemukan rasa saudara dan persaudaraan, mudik. sebuah karuniaNya.
"kita jumpa lagi walau hanya lewat media medsos lagi" kata kakak yang pamit pulang kata kakak pertama padaku pulang untuk bekerja lagi!
"ya besok jumat masuk pertama di tempatku" kata kakak kedua yang bekerja di bank pemerintah itu.
"Jogja bukan ampiran saja tetapi kota perjuangan bagi setiap insanya" kata bapak almarhum kala itu.
"kota yang didatangi untuk ditinggal pergi bila lulus kelak" imbuh ibu kala itu.
Saksi untuk jadikan orang aku tahu itu walau ku tahu semua orang datang " wisata" kembali adalah nyata.
"mengapa tidak keluar Jogja saja?" bujuk kakakku kala itu.
"tetap disini saja mengajar" jawabku
"walau kamu tidak akan kaya tolong pertimbangkan" kakak kala itu membujukku.
Walau kami hanya bisa bertatap muka setahun sekali semua bisa gembira, hanya medsos yang biasanya buat kami bercanda kami bisa tatap muka waktu lebaran ini.
Waktu demi waktu sepeninggal bapak simbok mereka berlebaran di rumah kami setiap tahunnya.
"ada sesuatu yang tetap diperjuangkan kelak bukan harta benda mobil mewah, rumah mewah, keceriaan pertemuan dan rasa gembira yang tak bisa terbeli oleh uang dan diganti parcel dan kue lebaran.
"dik kamu terlalu idealis.." peringatan kakakku
"aku hidup bukan untuk harta dunia" jawabku
"terserah jaman berubah dik"
"aku tetap berjalan mencari harta akheratNya"
Semua diam karena waktu selalu habis menerjang mengurai dan kelak mengisi ruang rindu dan hampa dihatiku dan harimu kelak.
#dramaruanghampa

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun