Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Subuh yang Sepi

22 Februari 2022   20:09 Diperbarui: 22 Februari 2022   20:29 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si buyung masih terlelap

Subuh ini

Suasana menjadi sepi

....

Toa itu baru saja terpasang 

Menunggu suara adzan

Tidak seperti biasanya

Suara adzan yang biasa bersahutan itu menjadi sepi

Masjid seberang desa  dengan menaranya tidak terdengar lagi

Syair-syair di mushola dan surau tidak tetdengar lagi

Semua sudah diatur

Para takmir hamya ikut petunjuk sang kyai mawon

Samina wa tokno

.....

Pak sudah maghrib to?

Tanya istriku padaku

Aku juga tidak mendengarnya bu

....

Apakah harus ..

Manut mas menteri

Jadi suara siapa bune yang harusnya diperbaiki?

Istriku diam...seribu bahasa..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun