Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pemilu 2019 Tercatat dalam Sejarah Pilu (11)

12 Mei 2019   04:15 Diperbarui: 12 Mei 2019   04:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#belajar dari Prabowo

Hilangkan ego sak prasangkanya!
Kembalikan kedamaian kami
Akui kesuksesan dan kekurangan pemilu kali ini.

penulis

Petahana tanpa penantang ibarat sayur tanpa garam adalah nyata sepertinya fanatisme diantara petahana dan penantang sudah dan masih terdengar nyaring di dunia maya maupun nyata jelang babak final kompetesi  22 Mei 2019 kelak.

Negeri ini tidak hanya rindu pada pemimpin yang kharismatik juga pandai bekerja tetapi juga rindu pada pemimpin yang jujur serta berwibawa dalam memimpin negeri ini sebagai petahana serta penantang yang mampu memutar roda politik tanah air adalah nyata juga! Bukan hanya pandai dalam politik kenegaraan juga punya wibawa serta juga punya keterampilan komunikasi budaya parsial juga mampu untuk memahami dari simbol kebudayaan dan besar hati dikritik tanpa marah serta tanpa "fitnah politikisasi hoax"  disegala lini ujung kehidupan di negeri ini untuk bela dirinya adalah nyata. Tanpa kecilkan sang pahlawan-pahlawan pemilu tahun ini mari kita rumuskan setelah pemilu ini kelak apa yang kita lakukan dan yang harus kita akui perjuangan mereka sukseskan pemilu kali ini

Jika merunut dua kali pemilu calonnya presiden itu-itu saja seakan buat gsmbaran kelak lima  tahun yang akan berjalan roda politik stagnan adalah nyata karena perang "ego" sentris petahana dan penantang inilah yang sebabkan " terbelahnya"pola pikir yang seakan mudah direkonsiliasikan ternyata tidak dalam kenyataan inilah yang harus kita rumuskan dalam moment ramadhan dan kelak idul fitri adalah bisalah kita taburkan benih kebaikan sejak dini diakar rumput, karena perpecahan ego membawa dampak emosi kelak adalah sebuah dampak ikutan dari pertarungan perebutan pembatu  yang akan mengelola negeri ini lima tahun kedepan siapkah anda?
1252019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun