Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Tantangan Menulis Novel 100 hari], Buku Biru 58

15 Mei 2016   23:15 Diperbarui: 15 Mei 2016   23:40 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita yang kemarin

Tentang janji surga (10)Sms itu membuatku agak jengkel juga, mengpa liburan begini ada sms, apakah ini mba Sri, mas Bejo atau Yuanita atau siapa aku tidak peduli, aku hanya menengok sms ini dari handphoneku kawatir kalau penting dari bapak kepala sekolah atau urusan yang  lain. Hpku sering ada sms nyasar isiny rayuan atau iklan online atau pengen kenalan, aku tidak peduli amat sebenarnya!

Sms pertama jelas dari mas Bejo,

“biru aku ke Jogja boleh mampir to?”

Aku abaikan sms ini jelas rayuan gombal mas bejo

Sms kedua kau baru tahu Yuanita mengajaku jalan hari ini


“mba nanti siang aku jemput yam au aku ajak jalan-jalan ke Malioboro ‘

Sms ketiga aku baca dari mba Sri

“bila sudah berubah hatimu aku menunggu balasan kesanggupanku”

Sms keempat aku jadi tidak enak hati

“pertemuan kedua dan untuk pertama kalinya aku berjumpa lagi denganmu, maukah  mesin waktu kita kembalikan semula antara aku dan kamu. Seseorang yang pernah tulus mencintaimu”

Aku tidak tahu siapa yang mengsms terakhir ini tetapi aku tahu siapa yang memberikan sms ini ke Handphoneku, aku tahu mas!

Hati yang penuh tanya, pakah benar aku masih cantik dan menarik bagi lelaki yang mata keranjang, tukmis, atau peselingkuh ataukah ini cobaan aku hanya menerima ini dengan ketabahan di hati ini.

“biru boleh mampir?”

Sms mas Bejo tanpa tedeng aling-aling

“aku ingin memberikan sesuatu bagi kedua anakmu dan ada kejutan buatamu juga”

“maaf mas sama mba sri juga?”

“aku di Jogja sendirian sam sekertarisku ini di hotel”

Apa lah kok? aku tidak kaget lagi dengan siapa dia sekarnag di hotel ini

“ah hm…boleh tetapi nanti aku ada arisan nanti dirumah anak-anak sam mba min, monggo kalau mau mampir”balasku juga  lewat sms detik itu juga.

Aku tahu mas bejo ternyata tukmis, tidak mau lewat bila lihat jidat licin( wanita cantik, tanpa pandang statusnya), aku baru tahu pergi kemana-mana dengan sekertarisnya yang cantik dan sexy itu, patasan mba sri cemburu dan minta kalau mau aku jadi istri kedu mas Bejo supaya dapat tersalurkan nafsu berahinya pada wanita, mas Bejo memang begitu ya, aku baru tahu!

“kok begitu?, nanti aku tetap mampir lho, seusai rapat hari ini”

“monggo”balas pesanku disms.

Belum selesai sms mas bejo ada telepon di hpku  dan

“biru kamu tahu kan mas bejo dengan sekertarisnya itu di Jogja”

“kok begitu?”

“katanya rapat tetapi aku cek ko mereka di hotel chek innya?”

“rapatnya di hotel mba”

“kamu tahu?”

“ya, mas bejo mau mampir tetapi aku mau arisan ibu-ibu nanti siang”

“kamu terima dulu saja mas bejo kalau mampir”

“mereka berdua mba”

“ya sama sekertarisnya yang cantik itu”

“aku  tahu mba gundahmu’

“biru ya bagimanapun mas bejo ya kudu di beri istri lagi”

“karena apa mba”

“biar syaraf libidonya tersalurkan dan tidak main-main perempuan lagi”

“main perempuan mba?”

“ya sama skertarisnya itu”

“prasangka yang baik saja mba”

“aku sebernarnya  ikhlas saja asal tidak sama seertaris itu”

“bagaimanapun kita yang salah juga”

“mengapa?”

“mungkin “servis “mba yang kurang hot”

“ah aku baru tahu…tetapi tidak mungkin, dasarnya mas Bejo pengen punya wanita banyak”

“koleksi kali mba?”

“tidak benar dia maunya begitu biru, tolonglah

aku diam tidak bisa memberikan jawab pertanyaan terakhirnya ini.

BERSAMBUNG

BUKU BIRU

ALMURU'AH SAYYID JUMI ANTO

NO.62

JUMLAH KATA 515/34.880

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun