Mohon tunggu...
Alpistasedo Pelawi
Alpistasedo Pelawi Mohon Tunggu... Penulis - Sudah menerbitkan sebuah novel dan dua buku puisi

Sedang mengerang rindu dalam mengarang cinta..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Mata-mata di Tubuh

18 Juli 2021   02:56 Diperbarui: 27 Juli 2021   21:30 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mata yang bisa melihat segalanya. (sumber: pixabay.com/StockSnap)

Mereka punya banyak mata
Mereka tahu mereka punya banyak mata
Mereka punya banyak mata di tubuhnya
Mereka tahu di mana mata-mata itu di tubuhnya
Mereka menerima rindu dari mata-mata di tubuhnya itu
Mereka tak bisa tidur dibuat rindu-rindu itu

Bekas kecup di punggung saat digigit tawon nyasar & bekas-bekas sedap lainnya, mereka hapal bekas-bekas itu

Bekas cubit di perut, di dada, di paha ketika dibuat malu-malu & bekas-bekas manja lainnya, mereka elus bekas-bekas itu

Bekas jerat jemari di lengan sewaktu ingin meninggalkan & bekas-belas kuat lainnya, mereka ikat bekas-bekas itu

Bekas tampar di luar rahang kala harus mengubah cerita & bekas-bekas perih lainnya, mereka kenang bekas-bekas itu

Bekas knalpot seusai keliling kota & bekas-bekas hangus lainnya, mereka amati bekas-bekas itu

Bekas hujan yang dimandikan bersama & bekas-bekas dingin lainnya, mereka simpan bekas-bekas itu

Mata-mata di tubuh mereka merekamnya
Bekas-bekas itu dijaga mata-mata mereka sebaik-baiknya dalam jalan-jalan di kepala
Dijalin untaian ketabahan
Senyuman menyembunyikan
Hembusan waktu kemudian mengeringkan

Lalu terbang
& hilang
Lalu pulang
& dikenang ulang

Rindu kumpulkan bekas-bekas itu
Kangen jadikannya album terbaik
Ingatan & perasaan menyanyikannya bersama-sama lewat mata-mata
Ingatan & perasaan pura-pura tabah melakukannya pada mata-mata
Raga yang letih tak dapat berbuat apa-apa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun