2.7. Makna Eksegetis
Yohanes membiarkan Yesus lewat tanpa menjadi pengikut-Nya, tetapi ia memperkenalkan-Nya dengan suatu cara yang menimbulkan gerak baru dalam sejarah keselamatan. Seruannya “Lihat Anak Domba Allah” mendorong dua muridnya sendiri untuk mengikuti Guru baru itu, tanpa mereka mengerti maksud penuh darikesaksian Yohanes tentang Yohanes.
Kesaksian Yohanes dan kesaksian Andreas dan orang-orang lain membawa pembaca injil kepada Yesus. Kesaksian mereka itu hanya langkah pertama. Pembaca selanjutnya hendaknya membiarkan dirinya dipandang oleh Yesus, dan menjawab pertanyaan-Nya, “Apa yang kamu cari?” Perkataan pertama Yesus dalam injil keempat ini adalah pertanyaan untuk setiap orang yang digerakan untuk mengikuti Yesus: apa yang sesungguhnya kamu cari? Pertanyaan balasan, “Guru, di manakah Engkau tinggal?” awalnya mungkin suatu pertanyaan dangkal tentang lokasi, tetapi dalam injil ini merupakantitik tolak yang baik untuk perlahan-lahan menemukan di mana Yesus sesungguhnya mempunyai kediaman, yakni di dalam Bapa. Kita diajak untuk diam di disitu pula bersama-Nya.[20]
Pada dasarnya Teologi Injil Yohanes bukan hanya melulu pada Yesus sebagai Logos tetapi, masih ada juga yang lain, yakni selain Yesus dipandang sebagai LOGOS, juga Yesus dipandang sebagai AKU ADALAH”. Yesus sebagai LOGOS berearti Yesus adalah Sabda yang menjelama menjadi Manusia, dan sebagai AKU ADALAH , berarti Hal penting dari kata “Aku” dalam kitab Yohanes bahwa penggunaannya menambah kewibawaan khusus bagi pernyataan-pernyataan Yesus. . Dalam perikop (Yoh 1:35-42) sebenarnya pesan teologinya adalah soal keterpanggilan, baik itu panggilan lahiriah maupun bantiniah. Yohenes menggambarkan keterpanggilan para murid Yesus sebagai model keterpanggilan batiniah sekaligus lahiriah, karena apa? Karena para murid yang di panggil itu berasal dari latar belakang sekaligus karakter yang berbeda. Selain itu juga Yohanes menekankan peryataan-peryataan Krsitologis dalam pikiran para pendengarnya, maka dari itu para pelakunya muncul dalam adegan-adegan singkat secara berurutan yang melampaui informasi yang diperlukan. Kesaksian-kesaksian tersebur menunjukan bahwa perhitungan utama injil adalah kristologi.[21] Melalui prosedur ini Yohenes juga ingin menunjukan proses perkemabngan jemaatnya, dalam pemahaman mereka tentang Yesus: dengan bergerak dari lingkungan Yohanes pembaptis kepada pribadi Yesus, yang secara bertahap dikenal sebagai Anak Domba Allah. maka dapat disimpulakan bahwa teologi teks ini selain membicarakan tentang keterpanggilan para murid Yesus, juga membicarakan bagaimana dan siapa itu Yesus.
BAB III
PENUTUP