Ibnu Hibban. Ini cerita tentangnya.. Anak laki-laki pertama kami.
Suatu ketika aku menjemput Hibban dari sekolahnya. Ia duduk di jok bagian depan motor. Aku bertanya belajar apa di sekolah. Ia menjawab,
"Menulis, menggambar.., "
"Hibban seneng? " Lanjutku.
"Iya,seneng. Oya Ma, aku dapat rejeki! " Seperti teringat sesuatu, Hibban bercerita girang.
"Apa itu, Mas? "
"Ustadzah kasih aku jajan gratis....!!! " Seru dia, senang bukan main. Bisa kubayangkan bagaimana ekspresinya dari balik helm.
"Wah... Alhamdulillah. Kenapa ustadzah kasih Mas Hibban jajan, ceritanya gimana Mas?"
"Kata ustadzah karena aku semangat bantuin merapikan meja kursi. Soalnya berantakan sih.. " Tutur Hibban panjang.
"MasyaAllah.. Sipp, Mas Hibban hebat! " Pujiku.
"Alhamdulillah ya Ma', Allah kasih kita rejeki.. Dapet jajan gratis. Mama mau nggak jajannya? "Tawarnya.