Desain yang baik harus mempertimbangkan apakah kemasan mudah dibuka, dituang, dibawa, dan disimpan.
Semakin praktis kemasan tersebut, semakin besar kemungkinan konsumen merasa puas dan kembali membeli produk kita.
2. Desain Visual dan Estetika
Desain bukan cuma soal keindahan, tapi juga identitas. Kemasan yang eye-catching mampu menarik perhatian konsumen di rak toko maupun di halaman marketplace.
Elemen visual seperti warna, bentuk tulisan, ilustrasi, dan logo juga harus mencerminkan keunikan brand kita.
Maka dari itu, kita harus gunakan warna-warna kontras yang mencolok namun tetap nyaman dilihat, dan desain yang tidak terlalu ramai agar informasi tetap terbaca jelas.
Lalu jangan lupa, sesuaikan gaya desain dengan target pasar, misalnya desain kartun warna-warni untuk produk anak-anak, atau desain minimalis elegan untuk konsumen dewasa.
3. Informasi Produk yang Informatif dan Jelas
Penting juga untuk kita mencantumkan informasi yang benar dan lengkap pada kemasan.
Ada beberapa informasi dasar yang wajib ada, antara lain:
- Nama produk dan logo brand
- Komposisi atau bahan baku
- Tanggal produksi dan kedaluwarsa
- Nomor izin edar seperti BPOM atau P-IRT (jika produk makanan/minuman)
- Informasi produsen (alamat, kontak)
- Label halal (jika relevan)
Namun, pastikan juga desain tetap "bernapas", artinya, tidak terlalu penuh oleh teks agar tidak membingungkan konsumen.
4. Legalitas dan Keamanan
Kemasan yang baik selain tiga poin di atas adalah aman dan legal. Untuk produk makanan, gunakan bahan kemasan yang bersertifikat food grade.
Hindari bahan berbahaya seperti plastik BPA atau kemasan yang tidak tahan panas dan bisa mencemari makanan.