Mohon tunggu...
Alkadri ajwan
Alkadri ajwan Mohon Tunggu... Buruh - Alkadri ajwan ig : aldi_ajwan fbi : aldi

Alkadri ajwan tempat kelahiran fulai 28 desember 1998 suka membaca dan menulis. Akun ig : aldi_ajwan Fbi : aldi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyoal BPIP, Layakkah?

31 Mei 2020   04:02 Diperbarui: 31 Mei 2020   04:16 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari yang lalu, tepatnya pada minggu malam 17 Mei 2020, telah diselenggarakan konser amal bertajuk Konser Berbagi Kasih Bersatu Melawan Corona yang dipromotori oleh beberapa lembaga negara seperti MPR RI, BPIP dan BNPB yang disiarkan live di TVRI secara nasional.

Acara ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menggalang dana guna membantu rakyat yang terdampak Covid-19. Ini adalah inisiatif dari pemerintah untuk meringankan beban rakyat.

Alhasil dari konser ini, BPIP bersama dua lembaga negara lainnya berhasil mengantongi uang sumbangan pemirsa sebesar 4 milyar rupiah yang nantinya akan disalurkan dalam bentuk bantuan kepada rakyat yang terdampak Covid-19.

Dana yang terkumpul itu terakumulasi dari Rp. 1,5 milyar sumbangan para 'philanthropist' dermawan yang ikut menyaksikan acara tersebut, sedang sisanya diperoleh dari hasil lelang secara live motor 'Gesits' buatan anak negeri yang dibubuhi tanda tangan oleh presiden RI Joko Widodo.

Sayangnya, acara yang diselenggarakan oleh negara tersebut justru mendapatkan tanggapan dan reaksi negatif dari para netizen, ini terlihat di akun youtube Kompas TV. Dalam sebuah video yang diberi judul "Konser Penggalangan Dana untuk Korban Covid-19 - BERSATU MELAWAN CORONA" yang ditayangkan secara live pada 17 Mei 2020.

Dari total 154 ribu kali ditonton, video konser tersebut mendapatkan tanggapan suka atau 'like'  hanya sebanyak 943 suka, sementara di sisi kanannya, simbol 'dislike' atau tidak suka berupa gambar kepalan tangan dengan posisi ibu jari mengarah ke bawah mendapatkan tanggapan sebanyak 4 ribu tanggapan dislike. Luar biasa!

Dari tanggapan netizen ini, secara gamblang kita bisa menangkap sebuah pesan bahwa acara yang diselenggarakan oleh beberapa lembaga negara tersebut justru tidak mendapatkan simpati dari rakyat yang menghuni dunia maya/netizen.

Bahkan yang justru nampak adalah 'distrust' atau ketidakpercayaan netizen pada acara tersebut, bisa jadi salah satu penyebabnya adalah karena yang mengadakan acara terrsebut adalah BPIP, sebuah lembaga negara yang beberapa bulan lalu pernah muncul sebuah tagar yang kemudian memuncaki trending topik nomor satu di twitter yakni

Di platform media sosial twitter, di hari yang sama, tagar #StopKonserUnfaedah sempat memuncaki posisi pertama trending topik di Indonesia pada Ahad malam hingga dini hari 18 Mei 2020. Ada lebih dari 15 ribu cuitan yang viral dengan mengusung tagar #StopKonserUnfaedah.

Ya.. BPIP memang menjadi lembaga yang penuh kontroversial selain lembaga Stafsus milenial Jokowi. Sejak awal pendiriannya, lembaga tersebut sudah menuai banyak kritik dari berbagai pihak karena dianggap tidak membawa dampak yang signifikan terhadap perbaikan bangsa dan negeri tercinta Indonesia.

Roni Benny Susetyo yang juga merupakan salah seorang anggota BPIP mengatakan bahwa salah satu kewenangan BPIP adalah mensinkronkan agar bagaimana pancasila itu menjadi arus dalam kebijakan(pemerintah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun