Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Orang Kurus Jangan Makan Kolang-kaling

11 April 2021   01:40 Diperbarui: 11 April 2021   01:49 2629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabayan menggeleng, "Bosen ah kalau merebusnya sampai dua jam. Saya bantuin ngupasin aja nanti..."

"Masih lama atuh, dua jaman lagi..." kata Mang Tarmedi.

"Nggak apa-apa Mang, saya tiduran dulu. Nanti kalau sudah selesai merebusnya, tinggal ngupas, saya bangunin ya..." kata Kabayan sambil menebas daun pisang dengan goloknya, lalu mendekati pohon nangka yang tak jauh dari situ dan menggelar daun pisang di bawahnya dan rebahan. Tak perlu menunggu lama, ia sudah ngorok.

Beberapa jam kemudian, ia dibangunkan oleh Sanhuri, anak Mang Kemed. "Kang Kabayan, bangun, katanya mau bantuin ngupas. Itu caruluk-nya sudah selesai direbus..." kata Sanhuri sambil mengguncang-guncang pundak Kabayan.

Kabayan membuka matanya. "Kalau sudah dikupas nanti digeprek kan biar empuk?" ia menatap Sanhuri dengan mata yang masih setengah tertutup.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Nanti saja, saya bagian geprekin..." jawab Kabayan.

"Itu langsung Kang, habis dikupas dipukul-pukul... bagi-bagi kerjaan..." kata Sanhuri.

"Habis itu diapain?"

"Direndam air..."

"Ya sudah, saya bagian merendamnya saja kalau begitu..." kata Kabayan tanpa bergerak, masih rebahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun