Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Stalin: (3) Bye-bye Gori!

29 November 2020   09:38 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:34 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nggak ada. Nanti aku kirim surat aja buat kamu.. dan aku titipin kalau Romo Chark ke Tiflis..." kata Bonia.

"Emang kamu udah bisa nulis?"

Tangan Bonia mendarat di pinggang Soso dan mencubitnya dengan keras. Soso tertawa, sementara Bonia langsung kabur karena malu diperhatikan banyak orang.

Tak lama, Mak Keke dan Romo Chark keluar dari rumah dan menghampiri kereta kuda itu. Soso membantu ibunya naik ke atas kereta, dan ia segera duduk di sebelahnya. Romo Chark menghampiri Soso dan menyalaminya, "Belajar yang baik di sana. Jangan terlalu banyak keluyuran!" katanya.

Soso mengangguk, "Iya Romo..."

Setelah siap, kereta kuda itu mulai berjalan pelan meninggalkan rumah Romo Chark yang makin ramai dengan orang-orang yang penasaran, baik itu teman Soso maupun tetangga-tetangga Mak Keke. Soso melambaikan tangannya pada semua orang yang mengantarnya. Ia juga melambaikan tangan pada Sergei yang tampak di kejauhan bersama anggota gengnya. Begitu melihat Soso melambai, Sergei pura-pura tak melihatnya. Soso tersenyum puas.

*****

BERSAMBUNG: (4) Tiflis, Aku Datang!

Catatan:

[1] Susu yang dicampur madu, biasanya susu kambing

[2] Yahudi. Populasi orang Yahudi tidak terlalu banyak di Georgia saat itu, tapi mulai menyebar ke berbagai kota di Georgia, termasuk Gori.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun