Betapa mengerikannya ketika ilmu justru menjadi alat kesombongan.
Hati yang Lelah, Karena Terlalu Sibuk Mengejar Dunia
Hati yang tidak disirami dzikir akan kering. Hati yang tidak dilapisi rasa syukur dan tawakal akan mudah retak. Betapa banyak dari kita yang sukses secara akademik, tapi tak pernah merasa cukup. Kita raih gelar demi gelar, tetapi lupa untuk bersujud dalam syukur yang dalam.
Pendidikan hari ini harus dikembalikan pada ruhnya --- bukan hanya membentuk manusia cerdas, tetapi juga manusia yang sadar akan tujuan hidupnya. Pendidikan yang menyentuh hati akan melahirkan pemimpin yang rendah hati, ilmuwan yang takut kepada Tuhan, dan masyarakat yang penuh kasih.
Saatnya Kita Kembali ke Dalam Diri
Barangkali kita perlu berhenti sejenak dari kesibukan mengejar dunia, dan mulai bertanya pada diri sendiri:
"Untuk apa semua ini?"
Ilmu yang benar adalah yang semakin membuat kita tunduk, bukan angkuh. Ilmu yang membuat kita ingin memberi, bukan mengambil. Ilmu yang menuntun kita menjadi hamba, bukan raja.
Rasulullah SAW berdoa:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang tidak pernah puas, dan doa yang tidak dikabulkan." (HR. Muslim)
Betapa dalam maknanya --- bahwa ilmu yang tidak menyentuh hati hanyalah fatamorgana.