Alasan untuk memilih duduk dekat jendela saat sedang dipesawat.
Puisi kedelapan dari sembilan rincian judul puisi tentang Jejak, khususnya tentang Jejak Ramadan Ketika Malam Takbiran. Semoga bermanfaat.
Hari itu adalah kamu, dan cahayanya adalah kamu, matahari adalah kamu, dan musim semi adalah kamu
Mata pedas berlinang air mata, Halangi pandang terhadap indah dunia
Dan kau tenggelam di dalamnya.Dalam gemilang puji dan rangkulan pujian.
Semua sudah pas perhitungannya.Karena...Ada yang Maha Agung yang merancangnya
Ketika umat manusia mendustakan para nabi maka Allah akan mengazab mereka
Adik penulis adalah seorang kepala sekolah SMA N 2 Palembang. Penulis pernah diundang oleh beliau pada sebuah proyek sekolah yakni Pemilihan Umum
Ketika nikmat yang diberi saat ini dicabut, tetaplah bersyukur
Pada mendung yang menggelayut rindu Padahal hujan sangat ingin bertemu Tanah kering yang mulai berdebu
Puisi keenam dari sembilan Puisi | Rencana Merinci Saat Ketika dan Tatkala, khususnya tentang ketika tamu-tamu sudah pergi. Semoga bermanfaat.
Puisi kelima dari sembilan Puisi | Rencana Merinci Saat Ketika dan Tatkala, khususnya tentang ketika kebersamaan damai. Semoga bermanfaat.
Puisi keempat dari sembilan Puisi | Rencana Merinci Saat Ketika dan Tatkala, khususnya tentang ketika di puncak prestasi. Semoga bermanfaat.
Puisi yang berisi rincian sembilan judul puisi tentang rencana merinci saat ketika dan tatkala. Semoga bermanfaat.
Rincian ketiga dari sembilan puisi tentang hari raya ketiga ketika memiliki kekasih. Semoga bermanfaat.
Rincian kedua dari sembilan puisi tentang hari raya kedua ketika punya sahabat. Semoga bermanfaat.
Puisi tentang bahasa sunyi ketika menerima, maka puijiannya kepada yang memberi, akan tetap disampaikannya melalui sunyi. Semoga bermanfaat.
Puisi tentang bahasa sunyi ketika memberi, dimana pemberiannya tak disuarakan ramai. Semoga bermanfaat.
Puisi bahasa sunyi ketika ramai akan tetap sebagai bahasa sunyi meskipun dimaknai dengan aneka arti. Semoga bermanfaat.