"Ketika Ilmu Tak Lagi Menyentuh Hati: Renungan untuk Kita yang Terpelajar"
Karena sejatinya, apa pun yang kita tanamkan di dunia, baik atau buruk, akan tumbuh di ladang diri sendiri. Akan kembali pada akar yang menanam.
Puisi keenam dari sembilan rincian judul puisi tentang Tak Yakin, khususnya tentang Selalu Tak Yakin. Semoga bermanfaat.
Hari Senin (24/6) terjadi kendala error massal sebab aplikasi down.
Ketika yang lain mampuKau tak mampuKetika yang lain bisaKau tak bisaDan..Ketika yang lain sanggupKau tak sanggup.
Ketika dalam hubungan pertemanan yang sudah tak memiliki tujuan yang sejalan, hingga memilih untuk melangkah masing-masing.
Tetap melakukan perbuatan baik, meski kita tidak diperlakukan baik.
"Kalau ada apa-apa cerita ya." Ceritanya masih terus bersambung. Namun, pendengarnya tak ada
Sikapmu sudah tak masuk akal sehatkuKata-katamu sudah jauh dari logikaEtika dan estetika semakin bias dan menghilang
Bergerak tangkas, menerjang tuntas.Menjungkalku terhempas.Dan ku selalu bangun dan bangun lagiKarena asa dalam jiwa ini akan terus berkobar.
Persembahan puisi berjudul "Tertulis: Seribu Puisi, Tak Terisi" karya Erlinda Septiawati
Ada yang sudah lama menyatakan suka Namun bagimu ada saja alasannya
Persembahan puisi berjudul "Tak Ditemukan"
Penerapan Kantong Plastik Berbayar, Membuat Konsumen Tak Berdaya
Aku tidak perduli marahmu. Namun aku tetap mencintaimu
Kalimat judul di atas adalah idiom dari bahasa Banjar yang artinya mengajarkan itik untuk berenang
Matahari mulai menyengat kulitku. Menyadarkanku akan realita yang harus kujalani.