Mohon tunggu...
ali Mutakin
ali Mutakin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STAI Nurul Iman Parung Bogor

Membaca dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cara Cerdas Generasi Z Menghadapi Pemilu 2024

26 Februari 2023   06:00 Diperbarui: 26 Februari 2023   06:39 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengelompokan generasi manusia dapat bervariasi tergantung pada sumber yang digunakan. Namun, umumnya, pengelompokan generasi manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  1. Generasi Tradisional (Silent Generation). Generasi ini lahir sebelum tahun 1946. Mereka tumbuh dalam masa-masa ketika perang dunia, Depresi Besar, dan pembangunan pasca-perang terjadi di seluruh dunia. Mereka dianggap sebagai generasi yang tegas, bekerja keras, dan memiliki tanggung jawab.
  2. Baby Boomer. Generasi Baby Boomer lahir antara tahun 1946 dan 1964. Mereka tumbuh pada saat penuh harapan dan keberlanjutan, serta mengalami perubahan sosial dan politik yang signifikan. Mereka dianggap sebagai generasi yang ambisius, mandiri, dan sukses.
  3. Generasi X. Generasi X lahir antara tahun 1965 dan 1980. Mereka tumbuh di saat konflik global dan peningkatan teknologi terjadi. Mereka dianggap sebagai generasi yang mandiri, fleksibel, dan memperhatikan keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi.
  4. Generasi Y. (Millennial) Generasi Y lahir antara tahun 1981 dan 1996. Mereka tumbuh pada saat teknologi semakin berkembang dan globalisasi menjadi lebih umum. Mereka dianggap sebagai generasi yang kreatif, terbuka, dan tekun.
  5. Generasi Z. Generasi Z lahir setelah tahun 1997. Mereka tumbuh di saat internet, media sosial, dan teknologi informasi memainkan peran yang lebih besar dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dianggap sebagai generasi yang inovatif, multitasking, dan terhubung.

Saat ini, beberapa sumber juga memulai untuk mengelompokkan generasi yang lebih baru seperti Generasi Alpha (lahir antara tahun 2010-2025) dan Generasi Ypsilon (lahir antara tahun 2025-2040). Namun, pengelompokan ini masih belum secara luas diterima dan terus berkembang seiring berjalannya waktu dan perubahan sosial.

Pengelompokan generasi dapat memberikan gambaran tentang karakteristik dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap kelompok generasi. Namun, perlu diingat bahwa pengelompokan ini bersifat umum dan tidak selalu akurat untuk setiap individu. Hal ini karena setiap individu memiliki pengalaman hidup yang unik dan dapat berbeda-beda meskipun lahir dalam satu generasi yang sama.

Peran Penting Generasi Z Pada Pemilu 2024

Generasi Z adalah kelompok orang yang lahir setelah tahun 1997 dan akan memainkan peran penting dalam pemilu serentak, yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 nanti.  Berikut ini adalah beberapa peran penting yang mungkin dimainkan oleh Generasi Z dalam pemilu 2024:

  1. Penggunaan Teknologi: Generasi Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi, sehingga mereka lebih mahir dan terbiasa dengan penggunaan media sosial dan teknologi digital. Hal ini dapat memengaruhi kampanye politik dan keputusan pemilih di masa depan, karena Generasi Z dapat memanfaatkan media sosial dan internet untuk mengakses informasi dan memobilisasi dukungan untuk kandidat atau partai tertentu.
  2. Pemikiran Progresif: Generasi Z dianggap sebagai generasi yang lebih progresif dan inklusif dalam hal sosial dan politik. Mereka lebih terbuka terhadap perubahan, diversitas, dan inovasi. Oleh karena itu, Generasi Z mungkin lebih menerima kandidat yang mewakili nilai-nilai progresif dan inklusif, seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan kebebasan berpendapat.
  3. Keikutsertaan Aktif: Generasi Z juga dianggap sebagai generasi yang aktif dan terlibat dalam gerakan sosial dan politik. Mereka lebih cenderung memperjuangkan isu-isu penting dan terlibat dalam aksi sosial, protes, dan kampanye politik. Hal ini menunjukkan bahwa Generasi Z mungkin menjadi kelompok pemilih yang lebih aktif dan berperan penting dalam memengaruhi hasil pemilu.
  4. Faktor Penentu: Dengan semakin banyaknya jumlah Generasi Z yang memenuhi syarat sebagai pemilih pada pemilu 2024, maka kelompok ini dapat menjadi faktor penentu dalam hasil pemilu. Oleh karena itu, partai politik dan kandidat harus memperhatikan kebutuhan dan kepentingan generasi ini dalam membangun kampanye dan merumuskan kebijakan politik yang relevan bagi mereka.

Dengan demikian, Generasi Z memiliki peran yang penting dalam pemilu 2024 karena pengaruh teknologi dan pemikiran progresif mereka, serta partisipasi dan keaktifan mereka dalam gerakan sosial dan politik. Oleh karena itu, partai politik dan kandidat harus memperhatikan kebutuhan dan kepentingan Generasi Z dalam merumuskan strategi kampanye dan merumuskan kebijakan politik yang dapat memenuhi harapan mereka.

Selain peran-peran yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa peran penting lain yang mungkin dimainkan oleh Generasi Z dalam pemilu 2024, antara lain:

  1. Pemahaman Terhadap Isu Global: Generasi Z adalah generasi yang tumbuh di era globalisasi dan semakin terhubung secara internasional. Hal ini membuat mereka lebih terbuka terhadap isu-isu global, seperti perubahan iklim, migrasi, dan perdagangan internasional. Oleh karena itu, Generasi Z mungkin lebih memperhatikan kandidat atau partai yang memiliki pandangan progresif dan solusi inovatif untuk mengatasi isu-isu global ini.
  2. Pengaruh Terhadap Keluarga dan Teman: Generasi Z juga dapat memiliki pengaruh yang besar terhadap keluarga dan teman mereka dalam memutuskan pilihan politik. Mereka cenderung lebih terbuka dan mudah membagikan informasi dan pandangan politik dengan keluarga dan teman di lingkungan sosial media mereka. Oleh karena itu, kandidat atau partai yang mampu mendapatkan dukungan dari Generasi Z dapat juga mempengaruhi keluarga dan teman mereka dalam memilih pada pemilu.
  3. Kritis dan Cermat dalam Memilih: Generasi Z dianggap sebagai generasi yang lebih kritis dan cermat dalam memilih kandidat atau partai politik. Mereka lebih teliti dan cenderung melakukan riset dan membandingkan berbagai sumber informasi sebelum memutuskan pilihan politik mereka. Oleh karena itu, kandidat atau partai yang mampu memberikan informasi dan platform politik yang jelas dan transparan mungkin lebih menarik bagi Generasi Z.

Uraian diatas, menjelaskan bahwa Generasi Z memiliki peran yang penting dalam pemilu 2024 karena pemahaman mereka terhadap isu global, pengaruh yang mereka miliki terhadap keluarga dan teman, serta kemampuan mereka dalam memilih secara kritis dan cermat. Oleh karena itu, kandidat atau partai yang mampu memperhatikan kebutuhan dan harapan Generasi Z dapat memiliki keuntungan dalam memenangkan pemilu.

Keterlibatan Generasi Z dalam Proses Pemilu 2024

Generasi Z dapat terlibat aktif dalam berbagai tahap proses pemilu, mulai dari tahap pendaftaran sebagai pemilih, tahap kampanye, hingga tahap pemungutan suara. Beberapa cara keterlibatan Generasi Z dalam proses pemilu 2024 antara lain:

  1. Mengikuti Diskusi Publik: Generasi Z dapat mengikuti diskusi publik yang diadakan oleh berbagai lembaga atau organisasi yang membahas isu-isu politik dan pemilu. Diskusi ini dapat menjadi sarana untuk belajar tentang program dan pandangan politik kandidat atau partai politik, serta dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang isu-isu politik dan pemilu.
  2. Memantau Jalannya Pemilu: Generasi Z dapat memantau jalannya pemilu dengan cara mengikuti berita di media massa atau memantau perkembangan pemilu di situs resmi KPU. Hal ini dapat membantu mereka untuk memahami proses pemilu secara lebih baik, serta memberikan kesempatan untuk melaporkan jika terjadi kecurangan atau pelanggaran dalam proses pemilu.
  3. Berpartisipasi dalam Kelompok Advokasi: Generasi Z dapat bergabung dengan kelompok advokasi atau organisasi yang membahas isu-isu politik dan sosial yang mereka pedulikan. Hal ini dapat memberikan kesempatan untuk berdiskusi dan berbagi pandangan dengan orang-orang yang memiliki minat dan aspirasi yang sama, serta dapat memberikan pengaruh yang lebih besar dalam proses pemilu.
  4. Partisipasi dalam Kampanye: Generasi Z dapat berpartisipasi dalam kampanye pemilu dengan cara menjadi relawan untuk kandidat atau partai politik yang mereka dukung. Mereka dapat membantu kampanye dengan cara membagikan materi kampanye di media sosial atau menghadiri acara kampanye. Generasi Z juga dapat menggunakan media sosial untuk mengunggah pendapat mereka tentang kandidat atau partai politik yang mereka dukung.
  5. Membuat Keputusan Politik: Generasi Z dapat membuat keputusan politik dengan cara mempelajari program dan pandangan politik kandidat atau partai politik. Mereka dapat menggunakan media sosial dan internet untuk mencari informasi tentang kandidat atau partai politik, membaca artikel, menonton debat, atau mengikuti diskusi online.
  6. Pemungutan Suara: Generasi Z yang sudah memenuhi syarat usia dan sudah mendaftar sebagai pemilih dapat memilih pada hari pemungutan suara. Generasi Z dapat memilih kandidat atau partai politik yang mereka percayai dapat mewakili aspirasi dan kebutuhan mereka.

Keterlibatan Generasi Z dalam proses pemilu 2024 sangat penting karena dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pemilu. Oleh karena itu, Generasi Z perlu mengambil peran aktif dalam proses pemilu dengan cara yang positif dan bertanggung jawab. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memperhatikan program dan pandangan politik kandidat atau partai politik, mengajak teman dan keluarga untuk mendaftar sebagai pemilih, serta memilih dengan bijak pada hari pemungutan suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun