Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aforisme

17 Februari 2022   07:07 Diperbarui: 17 Februari 2022   07:08 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Aforisme / Dokpri @ams99 By. Text On Photo 

Puisi: Aforisme

Sepucuk tanda tanya ia guratkan
Dari sebuah palung yang entah berapa dalam
Setelah dihitung dari dugaan

Ia menampik
Menerka-nerka yang tersusun di ingatan
Lalu tiba-tiba bangkit
Setelah mengucapkan sebuah kalimat penggalan
; Tafakuran

Ia menerka-nerka segala yang lalu
Perjalanan aneka seluk-beluk
Dan carut-marut

Ia menarik garis pipinya
Mengingat-ingat segumpal makna
Melarung perspektif
Sebuah apriori

Hari-hari terik
Membuat pelik
Dan sebuah cerita lain tentang neraka
Masih tersaji di atas meja

Disudut lainnya
Dongeng tentang surga
Pun terhampar putih pada dipan-dipan indah

Namun pucuk-pucuk daun yang tiba
Akan tumbuh dan bertunas
Pada tangkai-tangkai kokoh

Semua berkekalan
Ketika waktunya telah tiba
Yang menerima dongeng
Yang mempercayai cerita

Balikpapan, 13.02.2022
Ali Musri Syam Puang Antong

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun