Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Eksamen

26 Juli 2020   08:40 Diperbarui: 26 Juli 2020   15:05 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Shutterstock via Kompas Klasika

Eksamen

Sinar Matahari Pagi
Tidak cukup nampak di ufuk timur
Semburatnya terselubungi
Pandangan-pandangan nanar
Embun-embun enggan meluruh
Bertahan hingga mentari naik sepenggalah
Jiwaku menahan gemuruh
Rindu menggenggam jiwamu utuh

Engkau hadir dalam mimpi semalam
Menagih janji
Pada sumpah masa silam
Saling mencinta dan merindui
Bertahan kekalutan rasa ; dingin-panas
Membelah riak-riak arus
Pasang-surut gelombang
Kemapanan

Balikpapan, 26.07.2020
Ali Musri Syam Puang Antong

*Baca Puisi Lainnya :

https://www.kompasiana.com/alimusrisyam/5f04ab3cd541df29e031e883/tuhan-kali-ini-saja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun