Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pengecut

17 April 2020   08:07 Diperbarui: 17 April 2020   08:21 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Pengecut"

Kita adalah kepingan kepingan pongah masa lampau, bergerilya membangun isme isme sempit semu, makan dari perut perut kosong dhuafa lusuh, minum dari haus para fakir berpeluh. oksigen, aspal, sampai kitab suci dilahap rakus.

Ramai berbicara tentang orang orang idealis, diperjualbelikan dimeja meja pewarta alegoris, saat suara suara keadilan didengungkan aktivis, para cecunguk sesunggukan sumringah miris, dibalik tirai peracik lakon mengendap sembunyi sembunyi.

Separuh jalan telah kita tempuh, barisan nekat, sakit hati, penghianat, penista, pemburu rente berpacu dalam lingkar piramida, ke mana para oposan sejati, ke mana para penebar manfaat, ke mana kita yang katanya sehat, diam tak bergeming: Pengecut!

Balikpapan, 10.02.20
Ali Musri Syam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun