Mohon tunggu...
Alif ShalihAlfikri
Alif ShalihAlfikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alif

sitd.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media Sosial dan Kecemasan Sosial

29 September 2021   06:18 Diperbarui: 29 September 2021   06:26 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : ALIF SHALIH ALFIKRI

NIM       : 202110230311318

Pada zaman sekarang siapa yang tak kenal media  sosial? Sampai hari ini lebih dari 4 miliar orang di dunia aktif menggunakan media sosial. Dengan berbagai macam media sosial yang ada, orang-orang bebas memilih aplikasi mana yang ingin mereka gunakan. Media sosial sendiri sering digunakan orang-orang untuk komunikasi jarak jauh, bertukar informasi, membagikan momen, mengungkapkan perasaan, mempromosikan produk, dan masih banyak lagi.  

Mereka bebas membagikan foto, video, maupun tulisan  berdasarkan apa yang mereka lihat dan rasakan. Tak heran jika kini media sosial menjadi suatu kebutuhan yang hampir tak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Pengguna media sosial sendiri tidak hanya dari kalangan anak muda saja, orang tua pun kini juga banyak yang menggunakan media sosial.

Media sosial dan internet juga merubah banyak kebiasaan manusia. Banyak hal yang biasanya dilakukan di dunia nyata kini bisa dengan mudah dilakukan di dunia maya seperti berbelanja, berdiskusi, atau bahkan hanya sekedar mengobrol.

Banyak hal positif yang bisa didapat seiring berkembangnya media sosial. Meskipun demikian, tentu juga ada dampak negatif yang bisa mempengaruhi kehidupan manusia. Apalagi jika pengguna media sosial sudah berada pada tahap kecanduan.

Menurut Goldberg ada beberapa ciri orang yang mulai kecanduan menggunakan internet dan media sosial, yaitu sebagai berikut:

  • Membutuhkan waktu lebih banyak, orang yang kecanduan menggunakan internet dan media sosial ditandai dengan meningkatnya waktu penggunaan. Mereka akan rela berlama-lama bermain media sosial di depan handphone atau komputer untuk mencapai kepuasan.
  • Merasakan gejala fisik dan mental, pada umumnya orang yang kecanduan bermain media sosial akan merasakan gejala fisik dan mental yang biasa disebut Withdrawal Symptoms. Penderita yang mengalami gejala tersebut biasanya memiliki kecemasan berlebih tentang apa yang terjadi di media sosial, sering berkhayal atau berhalusinasi tentang media sosial, dan sulit mengendalikan gerakan jari untuk mengetik atau scrolling media sosial.
  • Banyak menggunakan waktu untuk berbelanja online, mencoba aplikasi baru, menjelajah peramban web baru, dan masih banyak lagi.
  • Berkurangnya kegiatan sosial, umumnya orang-orang yang kecanduan bermain media sosial justru berpengaruh pada berkurangnya kegiatan-kegiatan sosial yang penting, pekerjaan mereka, atau bahkan mencari hiburan dengan berwisata ke suatu tempat.

Berberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa pengguna media sosial didominasi oleh orang-orang yang mengalami tingkat kecemasan sosial yang tinggi. Biasanya orang-orang yang mengalaminya cenderung menghindari interaksi sosial, tidak nyaman berada pada situasi sosial apapun, kurang lancar dalam percakapan, dan memiliki tekanan psikologi yang berat. 

Hal itulah yang membuat mereka menjadikan media sosial sebagai satu-satunya cara untuk bisa berkomunikasi dengan orang banyak.

Namun bukan berarti kecemasan sosial menjadi sebab orang menggunakan media sosial. Justru pada saat ini media sosial juga bisa menjadi sebab orang mengalami kecemasan sosial. Semakin tinggi intensitas penggunaan media sosial maka akan semakin besar kemungkinan orang mengalami kecemasan sosial.

Sudah seharusnya kita bisa lebih mengontrol penggunaan media sosial dan internet demi menjaga kesehatan mental diri kita masing-masing. Pada zaman sekarang memang semua orang perlu memiliki media sosial, namun mengikuti kegiatan sosial di dunia nyata itu juga penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun