Menatap arah di atas petak berserak
Hamparan hijau di kaki gunung terpantau
Merampas indahnya alam dengan udara segar
Berdiri tersentuh panorama gerak jiwa
Semilir angin yang berhembus sejukÂ
Seakan kerinduan diri pada hati tiada gairah
Melambung raga di antara cerminan mentari
Menghempas dingin butiran embun pagiÂ
Melunturkan perasaan yang terbang menjauh
Tersembul tepak terbawa pemuda di pematang
Hendak sajikan pada pesta adat yang terhambat
Lepaskan sepi di wajah pedesaan nan asri
Tanpa beban guratan di pundak menanti gelap
Sederet hiasan tumpah ruah dalam balutan
Menanti petuah pemangku penuntun acara
Terselip ritual tak hilangkan konsep tradisional
Pada alam yang telah bertuan sejak silam
Tradisi tepak di balik petak
Tak harus terkikis di generasi masa kini
Tiada peduli nenek moyang bersentuhan
Pada alam yang menggambarkan keindahan
Pada angin yang menitipkan kerinduan
Pada air yang melepaskan dahaga kesegaran
Tak terhenti di lembah curam makna kehidupan
Di aliran sungai yang jernih terdengar suara hati
Tampak tepak di balik petak kaki bukit
Tersembunyi hijau dedaunan yang masih suci
15 Maret 2021
(Ali Kusas)
Â