Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Kaum Marginal di Sudut Emperan

17 Oktober 2020   00:26 Diperbarui: 17 Oktober 2020   00:42 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lampu jalanan menerangi lorong kegelapan

Bocah kecil dalam dekapan lusuhnya kehangatan

Menelan tegukan air yang masuk kerongkongan

Dari genggaman jemari ibu menahan kelaparan

Duduk bersandar pada tembok kegelisahan

Gelap malam tak lagi menjadi penghalang 

Meratap sepi di antara emperan yang kotor 

Tiada peduli meskipun sekadar sesuap nasi

Seakan hidup hanya bersahabat pada mimpi

Kulit merekah gatal, tubuh pun menjadi kumal

Tertidur pulas di atas trotoar yang mengaspal

Sentuhan kelembutan seperti garis kerinduan

Bocah kecil terbaring di emperan termarginalkan

17 Oktober 2020

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun