Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Titian Garis Putih

18 September 2020   15:15 Diperbarui: 31 Maret 2021   08:13 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku juga mencukupi biaya sehari-hari dan kuliahku dengan berdagang kecil-kecilan di rumah warisan orangtuaku. Makanya, aku hanya dapat membantu Raditya dengan cara tinggal bersamaku di ruangan kosong rumah warisan orangtuaku ini.

Awalnya, aku mengenal Raditya saat dia masuk kuliah di fakultas Pertanian jurusan Agrobisnis di salah satu Universitas ternama di pusat kota. Aku dan Raditya digabungkan dalam satu kelompok saat dilaksanakan orientasi kampus bagi mahasiswa baru saat itu. Banyak hal yang diceritakannya tentang keluarganya dan masa kebersamaannya ketika ayahnya masih hidup. 

Sosok keluarga Raditya merupakan keluarga yang keadaan ekonominya sangat mencukupi. Apa saja keinginan Raditya di masa kanak-kanak hingga remaja selalu terpenuhi. Tidak jarang Raditya bersama keluarganya selalu mengadakan liburan ke luar kota setiap akhir pekan. Raditya memiliki seorang adik perempuan yang sangat cantik. Rahel, nama dari adik perempuan Raditya yang sangat disayanginya.

Kebahagiaan yang dirasakan Raditya dan ibunya terhempas ketika tragedi yang dialami ayah dan Rahel, adik perempuannya mengalami musibah. Ayah dan adik Raditya mengalami kecelakaan saat pulang ke rumah. Mobil yang dikemudikan ayah dan adik Raditya bertabrakan dengan truk bermuatan sembako.  Ketika berada di tikungan tajam, secara tiba-tiba muncul mobil minibus yang berbelok arah dan tidak dapat dielakkan, sehingga truk bermuatan sembako menghantam mobil ayah Raditya. Dua orang tewas dalam kecelakaan tersebut termasuk ayah dan adik perempuan Raditya. Sedangkan pengemudi truk dalam kondisi luka-luka.

Kabar duka tersebut membuat Raditya dan ibunya merasa kehilangan orang-orang yang sangat berarti bagi mereka. Bahkan ibunya Raditya, selama dua minggu harus dirawat di rumah sakit karena memikirkan kejadian yang telah merenggut jiwa suami dan anak perempuannya. Raditya pun terus memberikan semangat kepada ibunya agar mengikhlaskan semua yang telah terjadi. Tidak ada seorang pun yang ingin dipisahkan dari keluarga tercinta dalam tragedi yang dialami ayah dan adik Raditya.

Setahun setelah musibah yang telah merenggut jiwa ayah dan adik Raditya, kehidupan keluarganya mulai berubah. Raditya bersama ibunya harus memutar otak agar dapat memenuhi kebutuhan sehar-hari. Sebelum ayahnya meninggal dunia, semua kebutuhan hidup Raditya dan ibunya terpenuhi. Kini kondisi Raditya dan ibunya seakan jauh berbeda dari sebelumnya. 


Raditya dan ibunya harus bekerja keras untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Pagi-pagi sekali ibunya Raditya harus menyiapkan makanan jajanan untuk didagangkan. Semua itu dilakukan ibunya agar Raditya dapat melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Ibunya ingin agar Raditya mampu mengubah kondisi ekonomi keluarganya menjadi lebih baik nantinya.

Setelah menamatkan SMA, Raditya mencoba mengikuti ujian di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di pusat kota. Begitu senang dan bahagianya Raditya ketika mengetahui dirinya lulus di fakultas pertanian jurusan Agrobisnis. Ia menyampaikan berita kelulusannya kepada ibunya. Walaupun ketiadaan biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, akan tetapi ibunya tetap berusaha agar Raditya dapat diterima pada jurusan pilihannya. Raditya berkeinginan untuk membahagiakan ibunya, jika telah menyelesaikan pendidikan tingginya.

Raditya pun mempersiapkan segala sesuatunya untuk berangkat meninggalkan kampung halamannya menuju kota. Ia berpamitan kepada ibunya serta meminta restu agar dapat keselamatan di dalam perjalanan nantinya. 

"Ibu doakan Radit agar selamat sampai tujuan. Radit ingin suatu hari nanti dapat membahagiakan ibu. Ibu tidak perlu lagi bekerja, Radit yang akan bekerja dan ibu istirahat saja di rumah. Doakan juga Radit agar sukses menggapai cita-cita di perantauan." Ucap, Raditya kepada ibunya. 

"Jaga dirimu baik-baik Radit. Jika kamu nanti berada di perantauan, tetaplah menjadi Radit yang baik, tidak sombong, dan selalu menolong orang lain yang membutuhkan pertolongan kita, serta jangan sampai kamu lupa anakku, tetap menjalankan perintah Tuhan dalam keadaan susah maupun senang." 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun