Kutempatkan kau dalam lamunan
Lamunan yang tak kunjung berujung
Melamunkan sebuah putik
Yang menolak tuk dijatuhi benang sari
Lalu kemana benang sari akan singgah?
Nampaknya rintik hujan telah sirna
Tetapi bulan belum juga menampakkan keelokannya
Diantara katak yang sedang mencari pasangan
Ditemani angin yang menghembuskan angan
Berharap aku adalah kutub selatan magnet
Dan kau sebagai kutub utaranya
Tetapi kenyataannya,
Kita adalah sebuah kutub yang sama
Yang bila bertemu akan saling tolak menolak
Namun, aku tak pernah lupa menyebutmu dalam doaku
Walau mungkin kau tak pernah menyebutku dalam doamu
Aku sadar,
Tuhan seakan-akan membuat sesuatu pergi seperti direnggut
Padahal sebenarnya untuk digantikan yang lebih patut
Gemuruh petir memecah lamunan
Hewan malam pun ikut ketakutan
Hingga bersembunyi dibawah tiang jemuran
Takkan kulupakan
Kisah cinta yang telah kuperjuangkan
Yang penuh dengan keegoisan
Tapi yang kudapat hanyalah harapan
Yang kudapat hanyalah ucapan, “maaf kita hanya teman”
Aku memang seorang pemuda kampungan
Yang tak mudah menaklukan hati perempuan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI