Mohon tunggu...
Alhawaris
Alhawaris Mohon Tunggu... Dosen - Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia

Dosen FK Universitas Mulawarman

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kecerdasan Warisan Genetik Ibu?

21 Juli 2019   21:25 Diperbarui: 24 Juli 2019   20:21 1510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: marvelmozhko/pixabay

Penelitian yang dilakukan oleh Robert Plomin mengungkapan bahwa intelegensi seseorang dipengaruhi oleh gen IGF2R yang berada pada lengan panjang kromosom 6. Komosom 6 jelas dimiliki oleh kedua orang tua yang dapat diwariskan kepada anaknya.

Namun hasil penelitiannya tersebut juga banyak mendapat pertentangan dari para ahli. Sebelumnya terungkap bahwa gen IGF2R justru terkait erat dengan penyakit kanker hati.

Penelitian lainnya juga mengungkapkan keterkaitan kromosom 6 dengan kecerdasan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Posthuma dan Luchiano. Kedua peneliti tersebut bersama rekannya memperoleh hasil yang berbeda dimana gen yang mempengaruhi kecerdasan berada pada lengan pendek kromosom 6, bukan pada lengan panjang sebagaimana yang dipaparkan oleh Robert Plomin. 

Selain kromosom 6, mereka juga memperoleh hasil penelitian dimana kecerdasan dipengaruhi oleh gen yang terdapat pada lengan pendek kromosom 2.

Artinya, ada 2 kromosom yang mempengaruhi kecerdasan seseorang, yakni kromosom 2 dan kromosom 6. kedua kromosom tersebut tidak terdapat pada ibu saja, melainkan ayahpun juga berkontribusi untuk mewariskannya kepada anaknya.

Hingga kini, para peneliti masih terus berupaya mengungkap keterkaitan antara genetik dengan tingkat kecerdasan seseorang. Namun, kecerdasan tidak semata-mata disandarkan pada faktor genetika saja. Seseorang mungkin saja memiliki genetik yang mendukung tingkat kecerdasannya. 

Akan tetapi, apabila faktor lingkungan tidak memberikan ruang yang memadai, kecerdasan yang diwariskan tersebut juga tidak akan bermakna. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Matt Ridley dalam bukunya berjudul GENOM,"Gen kecerdasan tidak dapat bekerja dalam ruang hampa; mereka memerlukan rangsangan lingkungan untuk berkembang."

Kecerdasan pun kurang tepat apabila didasarkan dan dinilai atas kemampuan seseorang terhadap bidang-bidang tertentu semata sebab kecerdasan memiliki ruang lingkup yang luas.

Seseorang bisa saja cerdas pada bidang kalkulus, namun tidak menutup kemungkinan kecerdasan tersebut tidak menonjol pada bidang sosial, atau sebaliknya. 

Sebagai makhluk sosial, kitapun dituntut untuk bisa menghargai kecerdasan yang berbeda pada setiap orang dan tidak merendahkan tingkat kecerdasannya hanya karena tak mampu merespon dengan baik pada bidang keahlian yang kita tekuni dan miliki.

Tidak bijak rasanya menilai seekor gajah lebih bodoh dari seekor kera hanya karena gajah tersebut tak mampu memanjat pohon dengan lincah.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun