Media sosial tidak hanya memengaruhi pilihan makanan, tetapi juga berdampak pada aspek kesehatan lain seperti pola tidur dan aktivitas fisik. Kecenderungan begadang akibat penggunaan media sosial berlebihan berdampak pada regulasi hormon stres dan ekspresi gen yang terkait dengan keseimbangan imun. Kurangnya aktivitas fisik karena waktu layar yang tinggi juga turut memengaruhi gen-gen yang berkaitan dengan metabolisme dan kesehatan jantung.
Meski demikian, penggunaan media sosial yang tepat dapat menjadi sarana edukasi kesehatan yang efektif. Konten berbasis bukti ilmiah yang menyajikan gaya hidup sehat mampu membentuk kesadaran dan mendorong keputusan kesehatan yang lebih baik. (Kumalasari et al., 2021)
Dalam ranah aktivitas fisik, influencer kebugaran di media sosial dapat memberikan pengaruh positif, meskipun motivasi intrinsik tetap menjadi faktor utama dalam mempertahankan konsistensi olahraga. Aktivitas fisik yang didorong oleh motivasi internal memiliki dampak positif pada ekspresi gen melalui jalur epigenetik, khususnya dalam regulasi metabolisme dan fungsi imun. Sebaliknya, paparan terhadap konten yang mendukung gaya hidup tidak aktif dapat memicu perubahan genetik yang meningkatkan risiko penyakit kronis.
Dengan demikian, strategi promosi kebugaran yang didukung oleh edukasi berbasis motivasi internal dapat meningkatkan efektivitas program kesehatan di era digital. Pemanfaatan media sosial secara bijak menjadi kunci dalam membentuk kebiasaan sehat yang berkelanjutan, baik dari sisi pola makan maupun aktivitas fisik.
Kesimpulan
Pengaruh media sosial terhadap pola kesehatan Generasi Z merupakan fenomena kompleks yang mencakup dimensi perilaku, psikososial, dan bahkan genetik. Paparan terhadap konten digital telah membentuk preferensi makanan, gaya hidup, serta persepsi terhadap kesehatan dengan cara yang belum pernah terjadi pada generasi sebelumnya. Meskipun media sosial memiliki potensi untuk mendorong perilaku sehat melalui edukasi dan promosi positif, masih banyak tantangan seperti bias informasi, keterbatasan akses terhadap produk sehat, serta dominasi konten yang mendukung pola makan instan dan tidak seimbang.
Dampak kebiasaan makan dan gaya hidup ini bahkan terbukti dapat memengaruhi ekspresi gen melalui mekanisme epigenetik, yang pada akhirnya berdampak pada kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan strategis yang menggabungkan edukasi gizi berbasis digital, inovasi produk yang terjangkau dan menarik, serta kampanye yang didukung oleh motivasi intrinsik dan komunitas daring yang positif.
Dengan pemanfaatan teknologi secara bijak dan terarah, serta kolaborasi antara produsen, edukator, dan platform media sosial, diharapkan Generasi Z dapat membentuk pola hidup sehat yang tidak hanya bersifat tren sesaat, tetapi menjadi kebiasaan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi kesejahteraan fisik maupun genetik mereka di masa depan.
Sumber
Annisa Kabia Raihanna, Mustika Fitri, & Sandey Tantra Paramitha. (2023). FITFLUENCE: MENGINVESTIGASI PENGARUH INFLUENCERS KEBUGARAN DALAM MENINGKATKAN KEBIASAAN BEROLAHRAGA PADA GENERASI Z. Jurnal Kejaora (Kesehatan Jasmani Dan Olah Raga), 8(2), 189–198. https://doi.org/10.36526/kejaora.v8i2.3102
Booth, A., Sutton, A., & Papaioannou, D. (2021). Systematic approaches to a successful literature review (3rd ed.). SAGE Publications.