disusun oleh:
Alfredo Ferdiansyah (202401021092)
Elok Aulia Arba'ah (202401021032)
Baituz Zidha Noor Mustofa (202401021030)
Abstrak
Generasi Z tumbuh dalam era digital yang sangat dipengaruhi oleh perkembangan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana tren yang berkembang di media sosial memengaruhi kebiasaan kesehatan mereka, khususnya dalam hal pola makan, aktivitas fisik, dan persepsi terhadap tubuh. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan survei online terhadap remaja dan dewasa muda berusia 15–24 tahun, studi ini menemukan bahwa media sosial berperan ganda: sebagai sumber inspirasi gaya hidup sehat dan sekaligus pemicu perilaku tidak sehat. Banyak responden terpapar tren diet ekstrem, konten “What I Eat in a Day”, dan idealisasi tubuh yang tidak realistis, yang berdampak pada kebiasaan makan yang tidak seimbang dan body dissatisfaction. Namun, terdapat juga kecenderungan positif seperti meningkatnya kesadaran akan pentingnya olahraga dan konsumsi makanan sehat. Temuan ini menunjukkan perlunya literasi media digital yang lebih kuat untuk membantu Gen Z menyaring informasi kesehatan secara kritis dan membangun kebiasaan yang lebih seimbang antara dunia maya dan kenyataan.
Kata kunci: Gen Z, kebiasaan kesehatan, media sosial, pola makan, literasi digital
Pendahuluan
Media sosial merupakan platform digital yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antar pengguna melalui berbagai bentuk konten seperti teks, foto, dan video. Fungsinya tidak hanya sebatas sarana komunikasi daring, tetapi juga memungkinkan interaksi sosial tanpa batasan ruang dan waktu. Konsep "sosial" dalam media sosial secara eksplisit merujuk pada tujuan utama platform ini, yaitu untuk mendukung kolaborasi dan keterhubungan antar individu. Perkembangan media sosial telah mengubah cara manusia berkomunikasi, memperluas jaringan sosial, dan mendorong terciptanya komunitas daring yang dinamis. Melalui aplikasi web maupun perangkat seluler, pengguna dapat dengan mudah mengakses berbagai platform untuk berbagi informasi, bertukar ide, dan membangun relasi sosial yang lebih luas.
Selain menjadi alat komunikasi, media sosial juga berfungsi sebagai ruang kolaboratif untuk diskusi, promosi individu atau bisnis, serta penciptaan konten bersama. Pengguna dapat mendokumentasikan kehidupan pribadi, memperoleh pengetahuan baru, atau terlibat dalam percakapan tentang isu terkini. Beberapa platform yang kini memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif mencakup Twitter, Facebook, Instagram, TikTok, WeChat, Pinterest, LinkedIn, dan Threads. Di sisi lain, aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, Telegram, LINE, Signal, dan Microsoft Teams juga sering dikategorikan sebagai media sosial, tergantung pada definisi yang digunakan. Secara umum, media sosial dapat dipahami sebagai bagian dari evolusi internet yang menyediakan sarana untuk melakukan berbagai aktivitas sosial secara daring, termasuk berbagi konten yang dapat diakses secara luas dalam waktu nyata.(Palma Juanta et al., 2025)
Pola makan sehat merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan jangka panjang, khususnya pada anak-anak dan remaja. Di kalangan anak-anak dari Generasi Z, konsumsi makanan tidak sehat seperti cemilan tinggi gula, garam, dan lemak trans menunjukkan tren peningkatan. Kebiasaan ini berdampak negatif, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Perubahan gaya hidup yang cepat, kemajuan teknologi, serta paparan informasi yang tidak selalu valid di media sosial turut memperburuk pola makan mereka.