Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. I Seorang guru di SMP PIRI, SMA dan SMK Perhotelan dan SMK Kesehatan. I Ia juga seorang Editor, Penulis dan Pengelola Penerbit Bajawa Press. I Melayani konsultasi penulisan buku. I Pemenang III Blog Competition kerjasama Kompasiana dengan Badan Bank Tanah

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Satu Laga, Satu Keberuntungan, dan Satu Misi Rahasia

5 Juni 2025   23:34 Diperbarui: 5 Juni 2025   23:34 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Satu Laga, Satu Keberuntungan, dan Satu Misi Rahasia

Setelah perjuangan panjang, akhirnya Timnas Indonesia berhasil menuntaskan satu laga dengan kemenangan tipis 1-0 atas China. Rasanya kayak lagi main gobak sodor di halaman sekolah; satu langkah lagi, tinggal satu lawan terakhir, Jepang, yang nunggu di ujung sana. Tapi, jangan salah, keberuntungan sedang berpihak pada kita, dan inilah saatnya kita harus bersiap-siap menghadapi laga terakhir itu dengan semangat membara.

Nah, kabar dari lapangan, pelatih bilang ke pemain, "Gengs, kita sudah satu langkah dari mimpi. Tapi inget, apapun hasilnya nanti, selama kita nggak kalah dari Jepang, kita tetap lolos ke babak keempat. Jadi, kalau nanti pas pertandingan, kalian cuma perlu ingat satu hal: jangan kalah!

Sekali kalah, ya, selesai sudah, kita pulang ke rumah sambil nyanyi "Jauh di mata, dekat di hati". Tapi kalau menang, ya, kita bisa pamer ke tetangga, "Eh, kami ini bukan cuma pernah menang dari China, tapi juga bakal jadi pahlawan nasional!"

Akhirnya, saat hari H tiba. Tim sudah siap, dan di luar lapangan, warga Indonesia sudah mulai tebak-tebakan lucu. Ada yang bilang, "Kalau Jepang menang, kita harus bikin pesta nasi goreng, biar makin semangat. Tapi kalau Jepang kalah, kita wajib bikin pesta bakso, karena itu simbol keberuntungan!" Pokoknya, suasana penuh canda tawa sambil berharap-harap cemas.

(olahan GemAIBot, dokpri)
(olahan GemAIBot, dokpri)

Di menit-menit akhir, pelatih bilang ke pemain, "Kalau kalian nggak bisa bikin gol lagi, ya, paling nggak jangan sampai kalah. Kalau sampai kalah, kita harus cari alasan ke mertua, 'Ma, saya sudah berusaha, cuma belum rejeki aja'. Tapi kalau menang, kita bisa bilang ke semua orang, 'Lihat, kan, kami ini bukan cuma pandai makan nasi, tapi juga pandai bikin kejutan!'"

Nah, hasil tetap di tangan. Kalau Indonesia tidak kalah dari Jepang, otomatis kita lolos ke babak keempat. Jadi, intinya, perjalanan ini kayak naik sepeda motor tanpa rem di jalanan licin. Kalau nggak hati-hati, bisa jatuh. Tapi kalau kita tetap fokus dan nggak kalah, ya, kita bakal sampai tujuan - walaupun cuma dengan satu kaki di atas, satu kaki di bawah, dan hati penuh harap.

Jadi, apapun hasilnya nanti, kita tetap bangga. Karena yang penting adalah usaha, keberanian, dan humor yang bikin kita tetap tersenyum, apapun yang terjadi. Indonesia, mari kita tunggu dan sambut laga terakhir ini dengan tawa, harapan, dan semangat pantang menyerah!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun