Mohon tunggu...
Alfonsus G. Liwun
Alfonsus G. Liwun Mohon Tunggu... Wiraswasta - Memiliki satu anak dan satu isteri; Hobi membaca, menulis, dan merefleksikan.

Dum spiro spero... email: alfonsliwun@yahoo.co.id dan alfonsliwun16@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Seorang ASN yang Sederhana dan Rendah Hati

6 Februari 2021   13:14 Diperbarui: 6 Desember 2021   14:53 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alm. Yohanes Djanu Rombang

Pengalaman yang dirasakannya, berujung pada tahun 2007. Dia harus terbang ke Jakarta untuk mengoperasikan kembali kakinya yang patah. Beliau menceritakan kepada saya, luka-luka yang pernah dijahit serta pen-pen yang pernah dipasang harus dibongkar lagi. Karena menurut dokter, ada pembusukan didalam tulang kaki, ungkap beliau pada suatu waktu.

Saya sendiri yang mendengarkannya, merasa ngeri. Tetapi dalam hati saya salut akan perjuangan seorang kakak ini. Tak pernah mengeluh tentang tugasnya sebagai seorang guru. Bahkan ia tetap komit menjalankan tugasnya, walaupun kondisi kakinya sakit parah. 

Selepas dari operasi kembali kakinya yang patah, obat yang selama ini dikonsumsinya, bukan semakin berkurang. Tetapi justru semakin banyak obat yang diminumnya. Ketika saya tanya, pak kenapa masih tetap minum obat. Inikan resep dokter!

Saya mengikuti, biar kaki saya bisa sembuh, cetusnya. Saya pun hanya diam. Selang beberapa bulan, John kembali mengontrol pemasangan pen kakinya di Jakarta. Kali ini, beliau pergi untuk mencheck dan membuka benang jahitan luka kakinya. Prosesnya lancar. Menurut dokter, proses penyembuhan kakinya mulai membaik. Namun, kebiasaan mengkonsumsi obat masih tetap dijalankan. 

Ada satu cerita yang menarik dari John ketika naik becak pulang dari RS kembali ke tempat penginapan. Didalam becak, tukang becak bertanya, kenapa pak, jalannya pincang? John pun menceritakan tentang kondisi kakinya. Tukang becak pun memberikan saran kepadanya. 

"Pak, lebih baik pulang nanti, pak cari kaki ayam, beli seraih, bawang merah-putih, kemudian rebus untuk menjadi sup, minum hangat-hangat setiap hari atau seminggu tiga kali. Tiga bulan, pasti akan baik kaki pak ini". John yang boleh dibilang bingung itu, pulang ke Bangka dan dengan rendah hati mengikuti petunjuk tukang becak. 

John mengajak Ibu-isterinya ke pasar dan mencari bahan-bahan yang disebutkan tukang becak di Jakarta. Pulang ke rumah dan memasaknya menjadi sup. John mengikuti petunjuk tukang becak.

Dalam perjalanan, rupanya apa yang dijalankan sesuai petunjuk tukang becak, ampuh. Kaki yang patah kuat kembali. Luka-lukanya tidak keluar nanah lagi. Tongkat kayu yang sering menemani dia menopang kaki yang patah, dibuangnya. John pergi ke sekolah dengan tanpa tongkat lagi. Apa yang dirasakan sebagai "hidup baru" dia sharingkan kepada keluarga dan teman-teman yang menjumpainya. 

Namun, kesembuhan kakinya, rupanya semangat dan perjuangannya melawan sakit tidak berakhir. Tahun 2007, John mengalami sakit parah. Muntah terus menerus dan opname di RSU Daerah Kabupaten Bangka. Karena sakitnya itu, dia harus kembali ke Jakarta untuk proses penyembuhan sakitnya yang baru.

Di Jakarta, setelah pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa John mengalami gagal ginjal. John harus cuci darah. Keputusan untuk cuci darah, dipikirkannya untuk mengambil keputusan medis ini. Proses pergulatan untuk sampai pada memutuskan cuci darah pun, tidak mudah baginya. 

Berkat dukungan keluarga, John mau dan bersedia. Sementara tanggungjawab Ibu, isterinya untuk mengatur pola makan dan minum, dijalankan sesuai dengan resep profesor yang menangani sakit John. Iya, keputusan untuk cuci darah sudah ok. Proses pemasangan keteter, dijalankan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun