Secercah rasa bergumul di hati.
Paradoks ketiga.
Permasalahannya dekat dengan realitas keseharian kami.
Aku hanya duduk di kursi berbentuk gurita.
Masing-masing bersenjatakan sepucuk.
Setelah perang dunia kedua.
Angin bertiup.
Terbuka oleh sesuatu.
Setelah sebuah kesalahan cukup.
Mengenakan celana panjang flanel berlipit berwarna kelabu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!