Mohon tunggu...
Alfino Hatta
Alfino Hatta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Tenggelam dalam bercerita. Beberapa tinggi, beberapa gelap.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Politik: Amuk

9 April 2024   10:58 Diperbarui: 9 April 2024   11:01 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: rri.co.id

Salah satu tukang rakyat akhirnya menekan tombol elektronik.

Memberikan benda curian itu begitu mudahnya.

Detik-detik yang kronik.

Bukankah mereka sudah siap dengan rencana?

Persis saat mereka berhasil melintasi pintu baja.

Loloskan itu! Biarkan itu lolos dengan mudah!

Tapi masih ada penjaga yang berjaga-jaga.

Amuk! Hanya bersih-bersih dan tinggalkan dengan marah.

Bagus. Itu berarti mereka bisa masuk dan pergi.

Ada banyak orang hebat dari suku bangsa.

Tidak sekalipun dalam imajinasi.

Itu bukan uang kecil atau satu-satunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun